Waspada, Beredar Selebaran Palsu Obat Pasaran Berbahaya
Jumat, 25 September 2015 - 14:49 WIB
Sumber :
- Reuters/Srdjan Zivulovic
VIVA.co.id
- Belakangan di media sosial beredar selebaran yang memakai logo Rumah Sakit Siloam. Isi selebaran itu adalah pengumuman bahwa obat dan produk kesehatan ini: Paramex, Inza, Inzana, Contrex, Hemaviton Energy Drink, Hemaviton Action, Bodrex, Natur E, Super Tetra dan Stop Cold tidak boleh dikonsumsi.
Baca juga:
Alasannya, merek-merek di atas berbahaya dan telah membawa dampak kematian. Selebaran tersebut kemudian membubuhkan nama kepala BPOM di bawahnya, pihak yang berwenang mengatur peredaran obat-obatan di Indonesia.
Namun saat dikonfirmasi langsung kepada Kepala BPOM, Roy Sparingga, pada Jumat, 25 September 2015, ia menyatakan bahwa selebaran itu bohong. “Masyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dengan berita semacam ini. Jika ada keraguan tentang sebuah obat atau produk kesehatan, bisa hiubungi kami di 1500533,” demikain ujar Kepala BPOM.
Berita bohong ini juga telah dibantah BPOM melalui surat edaran yang bisa dilihat dalam laman resmi mereka, yakni www.pom.go.id. Di sana, BPOM membantah pernah mengeluarkan surat edaran yang membahas tentang larangan mengonsumsi obat-obatan yang dimaksud.
BPOM juga menyangkal, bahwa RS Siloam pernah mengeluarkan pernyataan keliru semacam itu. Pihak BPOM meyakini, dan bisa menjamin bahwa semua jenis produk yang disebutkan dalam surat edaran palsu tersebut, masih memiliki izin, sehingga aman dikonsumsi.
Kepalsuan selebaran itu makin terbukti, karena meski menyebut pengumuman itu dikeluarkan BPOM, namun nama Kepala BPOM yang mereka cantumkan adalah Drs H Sampurno MBA, padahal pejabat Kepala BPOM saat ini adalah Roy Sparringa, M.App., Sc. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepalsuan selebaran itu makin terbukti, karena meski menyebut pengumuman itu dikeluarkan BPOM, namun nama Kepala BPOM yang mereka cantumkan adalah Drs H Sampurno MBA, padahal pejabat Kepala BPOM saat ini adalah Roy Sparringa, M.App., Sc. (ren)