Mengapa Penyakit Ringan Kini Sulit Sembuh?
Rabu, 16 September 2015 - 13:26 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Pernahkah Anda mengalami penyakit ringan, seperti flu yang menjadi sangat sukar disembuhkan? Ya, flu yang biasanya membutuhkan waktu tiga sampai empat hari untuk sembuh, kini bisa berlangsung lebih dari seminggu. Apa penyebabnya?
Baca juga:
Menurut dr. Nina Amelia Gunawan, dari Meetdoctor, hal tersebut disebabkan oleh bakteri dan kuman yang semakin kuat dan resisten. "Selayaknya makhluk hidup lainnya, mikroorganisme (termasuk kuman) akan melakukan adaptasi dan berbagai respons perlawanan agar dapat bertahan hidup, inilah yang membuat bakteri semakin kuat, termasuk terhadap obat-obatan sekelas antibiotik," ujarnya.
Nina menambahkan, resistensi kuman terhadap antibiotik, juga disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang sembarangan. "Penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasi dan cara penggunaannya akan menyebabkan tidak tuntasnya pembasmian mikroorganisme. Mikroorganisme yang tersisa inilah, yang akan mengalami proses adaptasi dan modifikasi sehingga akhirnya dapat menangkal dan bertahan terhadap paparan zat antibiotik yang sama," ungkapnya menambahkan.
Polusi dan gaya hidup, menurut Nina, tentunya dapat meningkatkan risiko terjadinya reaksi radikal bebas dalam tubuh sehingga berdampak pada turunnya imunitas tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh kita akan melemah dalam meghadapi mikroorganisme patogen (penyebab sakit) sehingga kita pun lebih rentan sakit.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda selalu menjaga kekokohan sistem imunitas tubuh, dengan memakan menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga. Dengan imunitas yang kuat maka tubuh akan terhindar dari penyakit yang membahayakan.
Baca Juga :
Ini Kombinasi Madu untuk Mengobati Penyakit Flu
Nina menambahkan, resistensi kuman terhadap antibiotik, juga disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang sembarangan. "Penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasi dan cara penggunaannya akan menyebabkan tidak tuntasnya pembasmian mikroorganisme. Mikroorganisme yang tersisa inilah, yang akan mengalami proses adaptasi dan modifikasi sehingga akhirnya dapat menangkal dan bertahan terhadap paparan zat antibiotik yang sama," ungkapnya menambahkan.
Polusi dan gaya hidup, menurut Nina, tentunya dapat meningkatkan risiko terjadinya reaksi radikal bebas dalam tubuh sehingga berdampak pada turunnya imunitas tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh kita akan melemah dalam meghadapi mikroorganisme patogen (penyebab sakit) sehingga kita pun lebih rentan sakit.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda selalu menjaga kekokohan sistem imunitas tubuh, dengan memakan menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga. Dengan imunitas yang kuat maka tubuh akan terhindar dari penyakit yang membahayakan.
Baca Juga :
Flu Burung Merebak, Ini Cara Sederhana Menangkalnya
Virus menular lewat udara, kontak dengan makanan, minuman, sentuhan
VIVA.co.id
23 Maret 2016
Baca Juga :