Transfusi Darah Bisa Sebabkan Penularan Hepatitis C

Ilustrasi sel darah merah
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Hepatitis C, adalah salah satu penyakit menular berbahaya, yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Penyebaran penyakit ini bisa terjadi melalui bermacam hal, sepeti kontak fisik, makanan, hingga transfusi darah.

Hal ini diungkap dr. Ria Syafitri, E.G, M. Biomed, Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI). Ria menyatakan, tranfusi darah bisa menjadi salah satu penyebab kelainan hepatitis C.

"Untuk itu, kami memiliki peran untuk mengawasi dan mencegah penyebaran virus ini, melalui darah yang didonorkan," ujarnya saat ditemui dalam Acara Kampanye Roche `Lawan Hepatitis C: Kenali, Periksa, Kalahkan`di Kementerian Kesehatan RI, Rabu, 5 Agustus 2015.

Peran nyata yang dilakukan UTD PMI dalam hal ini ialah untuk menyaring darah donor, melalui Uji Saring Infeksi Menular Lewat Tranfusi Darah (IMLTD) berdasarkan SK Menkes no 241/Menkes/SK/IV/2006.

"Jika darah pendonor terbukti membawa virus Hepatitis C, darah tidak akan ditransfusikan, namun bila hasilnya nonreaktif, kami akan melakukan konfirmasi ulang melalui tes, untuk memastikan hasil," ujar Ria.

Untuk donor yang sudah terinfeksi virus, akan segera dikonfirmasi oleh petugas kemudian dirujuk ke rumah sakit agar mendapat diagnosa dan penanganan tepat. Selain Hepatitis C, penyakit yang bisa tertular melalui transfusi darah, adalah HIV dan sifilis.

Aktivitas Asyik Bersama Pasangan Usai Bercinta

(mus)