Studi: Obesitas Pengaruhi Reseptor Rasa Lidah
Senin, 29 Juni 2015 - 12:41 WIB
Sumber :
- istockphoto
VIVA.co.id
- Penumpukan lemak di tubuh tidak hanya memengaruhi apakah jin favorit Anda muat atau tidak, namun juga kemampuan Anda merasakan makanan.
Ya, seperti dilansir dari Daily Meal, sebuah studi yang belum lama ini dilakukan telah menemukan bahwa obesitas bisa memengaruhi reseptor rasa di lidah seseorang, membuatnya menjadi semakin sulit untuk mendeteksi rasa manis.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Buffalo itu melibatkan serangkaian tes pada 50 ekor tikus yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi diet tinggi lemak dan kelompok lainnya dibiarkan menjalani pola makan normal.
Setelah delapan pekan, tikus-tikus di kelompok pertama mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Tingkat kalsium mereka juga diukur dalam sel-sel reseptor rasa, karena tingkat kalsium di sel-sel tersebut biasanya meningkat saat rasa-rasa tertentu dideteksi.
Baca Juga :
Amankah Pembalut Herbal untuk Wanita?
Menurut studi yang telah dipublikasikan di jurnal PLoS ONE itu, sinyal kalsium rasa yang diinduksi dalam sel rasa secara signifikan berkurang pada tikus gemuk, terutama untuk rasa manis dan pahit.
Baca Juga :
Mengungkap Sejarah Lasik di Indonesia
"Lebih sedikit sel-sel rasa tikus obesitas yang sensitif terhadap rangsangan manis. Selain itu, di antara sel-sel yang responsif, sinyal yang terbangun secara signifikan berkurang pada kedua amplitudo puncak dan daerah secara keseluruhan," demikian laporan studi.
Dengan demikian, sel-sel reseptor rasa tampaknya kehilangan kemampuan untuk merespons jenis rangsangan dengan tepat.
Lalu, apa artinya?
Peneliti memiliki teori bahwa kemampuan merasakan rasa manis bisa meningkatkan konsumsi makanan manis, dan membuat seseorang semakin sering menginginkan asupan makanan manis yang pada akhirnya membuat berat badan mereka menjadi kian melonjak.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lalu, apa artinya?