Waspada, Stroke Mengincar Anak Muda Usia Produktif
- iStock
VIVA.co.id - Menurut data 2014, penyakit stroke di Indonesia menempati urutan pertama yang menyebabkan kematian, mengalahkan penyakit jantung dan kanker. Diketahui, hal ini biasanya menyerang lansia, dan menempati posisi pertama dalam hal menyebabkan kecacatan bagi penderitanya.
Namun, ternyata ancaman stroke tidak hanya bisa menyerang lansia. Karena buktinya, saat ini stroke bisa menyerang orang usia muda, bahkan pada usia produktif. Hal ini diungkapkan dr. Rubiana Nurhayati, Sp. S, selaku dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah, beberapa hari lalu.
Rubi mengatakan, "Penyakit stroke memang ditengarai oleh dua faktor, yakni usia dan faktor keluarga. Namun, terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan stroke bisa menyerang siapa saja, bahkan di usia muda".
Di acara bertajuk "Minimalkan Stroke dengan MRA" itu, menurut dia, faktor risiko yang menyebabkan terjadinya stroke, adalah hipertensi, diabetes, hiperkolesterol, penyakit jantung, dan obesitas.
"Semua faktor risiko tersebut dipengaruhi gaya dan pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga dan tidak jaga makan," ujar sang dokter.
Adapun beberapa gejala dari stroke ialah, munculnya rasa lemas pada tangan dan kaki di satu sisi tubuh, kelumpuhan saraf otak yang menyebabkan wajah mencong, kesulitan berkomunikasi, pusing, dan penurunan kesadaran. Hal yang paling menyulitkan dari penyakit stroke ini adalah dampaknya yang bisa menimbulkan kecacatan.
"Jika terjadi di usia muda dan produktif, tentunya akan sangat mengganggu, bisa berujung pada depresi berat," ungkap Rubi. Karena bahaya tersebut, sebaiknya stroke cepat ditangani dan dicegah.
Hal pertama yang dilakukan untuk menangani stroke, adalah melakukan screening yang ditujukan untuk mengetahui seberapa parah stroke tersebut.
Setelah itu, baru bisa diambil tindakan untuk penanganannya. Sementara itu, untuk tindak pencegahan, pengubahan gaya hidup adalah cara yang terbaik. "Salah satunya bisa dilakukan dengan membenahi pola makan, dan menjauhi rokok," katanya. (art)