Studi: Tinggal di Kota, Buat Gemuk dan Berisiko Stroke

Ilustrasi Tinggal di Perkotaan
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Tinggal di ibu kota, bisa menjadi pilihan untuk beberapa orang yang ingin mengadu nasib. Selain lapangan pekerjaan cukup melimpah, fasilitas publiknya juga relatif memanjakan. Namun hidup di perkotaan, tenyata bisa memberi efek bahaya bagi tubuh.


Sebuah penelitian di Swedia menyatakan, bahwa hidup di kota besar, khususnya di daerah padat penduduk dan rawan kemacetan, dapat memberi risiko naiknya berat badan. Hal ini disebabkan suara berisik yang berasal dari sekitar tempat Anda tinggal.


Huffington
Post melansir, polusi suara tersebut bisa membahayakan kesehatan. "Suara berisik dari jalan raya, bisa menyebabkan gangguan pada sistem metabolisme, fungsi kardiovaskuler dan gangguan tidur," ujar Andrei Pyko, salah satu peneliti.


Gangguan tersebut, kemudian dapat berujung pada rusaknya sistim imun, yang berpengaruh pada naiknya nafsu makan, yang membuat Anda cenderung mudah lapar.

 

Parasit Hidup di Tubuh Remaja Pria Ini
"Tidur kurang berkualitas, dapat memicu pertumbuhan hormon Gherlin, yang dikenal sebagai hormon pencipta rasa lapar. Itulah sebabnya tinggal di perkotaan yang bising, bisa membuat Anda gemuk,” katanya.
Tujuh Makanan 'Busuk' yang Menyehatkan

Selain berpengaruh pada bobot tubuh dan emosi, polusi suara ini juga bisa mengarah pada gangguan kardiovaskuler seperti sakit jantung serta stroke yang cukup mematikan.
Waspada, Makanan Sehat Ternyata Bisa Sebabkan Obesitas


Adonis Hill dan Alissa Kane

Cara Unik Pelatih Kebugaran Bantu Klien Kuruskan Badan

Adonis naik 31 kilogram dalam hitungan bulan.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2016