Gara-gara Es Teh, Pria Ini Kena Gagal Ginjal
- dietadeslabit.com
VIVA.co.id - Kebiasaan minum es teh ternyata membahayakan ginjal. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter yang menangani kasus gagal ginjal yang dialami pasien asal Arkansas.
Pasien pria berusia 56 tahun tersebut diketahui gemar mengonsumsi es teh dalam jumlah tinggi. Ia mengatakan, dirinya mengonsumsi sekitar 16 gelas es teh setiap hari. Menurut dokter yang menanganinya, teh hitam mengandung zat kimia yang diketahui mampu menyebabkan batu ginjal atau bahkan gagal ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
"Itu satu-satunya penjelasan yang masuk akal," kata Dr. umbar Ghaffar dari University of Arkansas untuk Ilmu Kedokteran di Little Rock. Dia dan dua dokter lainnya menjelaskan kasus tersebut dalam New England Journal of Medicine.
Pasien pria itu pertama kali datang ke rumah sakit pada bulan Mei tahun lalu dengan keluhan mual, lemah, kelelahan dan nyeri tubuh. Ghaffar pun mengatakan, pria itu memiliki kondisi ginjal yang buruk karena tersumbat dan meradang oleh bahan kimia makanan yang disebut oksalat.
Hal tersebut juga membuat pria malang tersebut harus menjalani cuci darah secara rutin selama sisa hidupnya. Selain teh hitam, oksalat ditemukan dalam bayam, kacang-kacangan, dedak gandum dan cokelat. Dalam kasus yang jarang terjadi, terlalu banyak oksalat dapat menyebabkan gangguan ginjal dan masalah pada usus.
Ini sangat menyedihkan apalagi pria itu tidak memiliki keluarga yang memiliki sejarah penyakit ginjal. Begitu pula dengan dirinya.
Menurut Gaffar, dengan mengonsumsi 16 gelas es teh hitam setiap hari, maka kadar oksalat dalam tubuh pasien itu tiga hingga 10 kali lebih banyak dari jumlah rata-rata yang dikonsumsi di Amerika Serikat.
Studi federal menunjukkan, rata-rata orang dewasa AS mengonsumsi 10 atau 11 gelas minuman per hari. Minuman-minuman itu mulai dari air, kopi dan berbagai jenis minuman lain. Ghaffar tidak tahu apakah orang itu mengonsumsi es teh dengan gula atau tidak. Karena jika ya maka ia juga bisa menderita diabetes.
Menurut Dr. Randy Luciano, spesialis ginjal dari Yale School of Medicine, kasus pria Arkansas itu terbilang tidak biasa. Ia mengaku telah banyak menangani pasien dengan kerusakan ginjal akibat kadar oksalat yang terlalu tinggi, namun tidak ada yang disebabkan karena konsumsi teh.
"Saya tidak akan menyuruh orang untuk berhenti minum teh. Tapi apa pun yang berlebihan pasti akan memberikan dampak buruk," ujarnya.