Dokter Ini Mengaku Bisa Pindahkan Kepala Manusia

Ilustrasi ruang operasi.
Sumber :
  • Reuters/ Jean-Paul Pelissier

VIVA.co.id - Seorang neuroscientist asal Italia, mengklaim bisa melakukan transplantasi kepala manusia (memindah kepala manusia ke tubuh manusia lain) secara total.

Setelah 10 Jam, Kembar Siam di Kepala Berhasil Dipisahkan

Mendengar sesumbar ini, tentu membuat kita jadi teringat dengan kisah sosok monster Frankenstein yang kepalanya direkayasa oleh ilmuan jenius.

Ya, meski pengakuan ini terdengar gila, namun ternyata selama beberapa dekade para ilmuan telah coba melakukan hal ini kepada binatang.

Tahukah Anda bahwa binatang yang pertama kali menjadi bahan percobaan seekor monyet? Namun sayangnya, hingga kini belum pernah ada yang tahu bagaimana kelanjutan nasib dari binatang itu.

Dikutip dari laman Tydknow, 5 Maret 2015, sang neuroscientist yang bernama dr Sergio Canavero, mengatakan bahwa secara teknis hal itu memang bisa terjadi.

“Tantangan terberatnya ada di masalah menghubungkan saraf kepala manusia ke organ saraf tulang belakang tubuh yang baru. Proyek ini bernama Gemini, dan kami sedang mengusahakan agar proses perpindahan kepala ini bisa terwujud,” ujar Sergio.

Kisah 16 Jam Pemisahan Bayi Kembar Siam Dwi dan Tri

Sergio menambahkan jika nanti bisa dilakukan, maka biaya untuk operasi ini sekitar US$ 13 juta alias sekitar Rp170 miliar.

Ia berharap proses transplantasi ini bisa menjadi solusi untuk masalah quadriplegia dan muscular dystrophy. Diterangkan, bahwa salah satu syarat agar proses ini bisa berjalan mulus adalah pemotongan yang rapi antara organ kepala yang akan dipindahkan ke tubuh yang menjadi badan baru. Sehingga operasi itu harus dilakukan oleh seorang dokter yang amat ahli.

Setelah itu, sang dokter akan menambahkan cairan perekat tertentu yang akan menempelkan kepala di tubuh anyar, yang seiring perjalanan waktu cairan itu akan hilang. Sehingga kepala 100 persen menyatu dengan badan barunya.

“Kalau potongannya tidak rapi, bisa-bisa organ kepala tak bisa terkoneksi sempurna  dengan organ di badan,” ujarnya.

Namun hal ini ditentang keras banyak neurologist lain, dengan mengatakan ide itu sangat konyol dan tak mungkin dapat dilakukan.

Mengapa Pakaian Operasi Dokter Berwarna Hijau?

“Ini sesuatu yang menyesatkan, masyarakat tidak boleh percaya, ini hal yang sangat tidak mungkin,” ujar ilmuwan lain.

Meski demikian, kajian ilmiah milik Sergio Canaveros telah dipublikasi di jurnal Surgical Neurology International. (ase)


Baca Juga :



Ilustrasi organ tubuh.

Kanker Hati Bukan Lagi Ancaman Hidup

Pasien yang menjalani operasi bisa bertahan hidup hingga lima tahun.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2016