Kemenkes Terus Pantau Kasus Pasien Meninggal di RS Siloam

Ilustrasi rumah sakit
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id -
Dua pasien meninggal dunia, setelah mendapat suntikan obat Buvanest Spinal yang diproduksi Kalbe Farma. Menanggapi hal ini, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), terkait kasus dugaan meninggalnya pasien di RS Siloam Karawaci, Tangerang.


Pihaknya pun telah menarik obat itu untuk pencegahan. Head External Communication Kalbe Farma, Hari Nugroho menyampaikan proses penyelidikan akan ketahuan 1-2 hari ke depan. Namun, tak menutup kemungkinan, hari ini sudah dapat diberi kepastian apakah meninggalnya pasien tersebut, akibat Buvanest Spinal atau faktor lain.


Saat dikonfirmasi tentang hal ini, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, dr. H. M. Subuh, MPPM mengungkapkan, sampai saat ini Kemenkes masih memantau dan mendampingi berjalannya kasus ini.
BPOM Bekukan Izin Edar Obat Bius Kalbe Farma


Sungai Sombu Meluap Sapu Rumah Warga di Simalungun, Suami Istri Hanyut Ditemukan Tewas
“Kami terus berkoordinasi sampai penyelesaian masalah ini tuntas. Namun bukan kapasitas kami dari Kemenkes untuk menjawab pertanyaan mengenai masalah ini," ujar Subuh.

Wakil Indonesia Habis di Men's World Tennis Championship 2024 Seri II

Ia menyampaikan, pihak BPOM sendiri, yang saat ini sedang melakukan penelitian terhadap kandungan obat tersebut, belum menyampaikan perkembangan perihal masalah ini pada Kemenkes. "Penelitiannya masih dilakukan, sehingga kami dari belum mengetahui kelanjutannya," jelas Subuh, diwawancara
VIVA.co.id
, Selasa, 17 Februari 2015.


Pihak RS Siloam Karawaci, Tangerang, membenarkan ada dua pasiennya meninggal setelah menjalani tindak operasi. Namun apakah pasiennya meninggal akibat efek langsung obat anestesi itu, pihak Siloam belum berani memastikan.


"Setelah tindak operasi memang ada semacam efek samping seperti alergi, gatal-gatal, kejang. Pasien lalu dimasukan ke ICU, tak berapa lama pasien meninggal," kata Heppi Nurfianto, humas RS Siloam Karawaci.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya