Lansia, Waspadai Herpes Zoster pada Mata
Kamis, 11 Desember 2014 - 07:10 WIB
Sumber :
- iStock
VIVAlife - Menjelang usia senja, seseorang akan semakin lemah dan rentan terkena penyakit. Hal ini disebabkan oleh menurunnya sistem imun, daya tahan tubuh, dan fungsi organ para lansia yang menyebabkan tubuh menjadi mudah terserang penyakit.
Salah satu penyakit yang harus diwaspadai ialah infeksi. Infeksi bisa terjadi pada tubuh karena beberapa hal, salah satunya karena virus atau bakteri. Virus inilah yang akan mengendap dalam tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit.Â
Baca Juga :
Alasan Menteri HAM Natalius Pigai dan Jajaran Staf di Kementerian Sering Tidur di Kantor
Dalam kasus orang dengan usia lanjut, kemungkinan terserang infeksi jadi lebih besar, terkait dengan menurunnya kinerja organ tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi. Salah satu bentuk infeksi yang berbahaya bagi lansia ialah Herpes Zoster.Â
Herpes Zoster adalah bentuk infeksi pada bagian-bagian badan tertentu,rata-rata hanya salah satu bagian tubuh, yang kemudian menimbulkan gejala lain yang membahayakan. Herpes Zoster, dari segala kasus yang diteliti, ternyata bisa mengenai bagian mata seorang manusia.Â
Herpes Zoster yang melibatkan daerah sekitar mata disebut Herpes Zoster Oftalmika (HZO). HZO merupakan reaktivasi dari virus Herpes Zostwe yang melibatkan syaraf kranial V (N V. 1). HZO umumnya menyerang orang berusia lanjut yang memiliki daya imunitas yang rendah.
"Selain daya imunitas yang rendah, penderita gangguan imun (Immunosenesense) dan pengidap HIV juga bisa terkena penyakit ini," kata dr Lukman Edwar, SpM (K), Konsultan infeksi imunologi Dept. Mata FKUI RSCM pada seminar "Waspada Herpes Zoster pada Mata" yang diselenggarakan oleh Merck Sharp & Dhome di Jakarta, 10 Desember 2014.Â
Lukman kemudian menjelaskan, HZO dalam studi kasus terparah bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan pada penderitanya. Gejala awal dari HZO biasanya diawali dengan demam, rasa tak nyaman di sekitar mata (kebas dan kaku), ruam pada permukaan kulit, lalu muncul benjolan-benjolan yang nantinya mengeluarkan cairan dan pada akhirnya akan menciptakan krusta (koreng) di permukaan kulit. "Benjolan kecil yang menjadi krusta itu akan hilang sendiri dalam waktu 2-6 minggu," kata Lukman.Â
Dalam presentasinya, Lukman menerangkan bahwa gambaran klinik yang dapat terjadi pada mata adalah adanya pembengkakan yang disertai peradangan pada mata. "Jika sudah melibatkan konjungtiva, makan penderita akan sering mengalami merah pada mata dan berair, dan lama kelamaan akan mengganggu kerja organ mata," katanya.Â
Selanjutnya, Lukman menjelaskan penanganan terhadap HZO dapat dilakukan dengan bantuan tenaga medis spesialis mata, salah satunya dengan melakukan terapi antibakteri yang bisa mengurangi gejala HZO tersebut. "Dokter spesialis mata bisa bekerja sama dengan beberapa spesialis lainnya, seperti spesialis kulit, penyakit dalam, atau bila diperlukan, spesialis anestesi (klinik nyeri) apabila pasien merasakan nyeri.Â
Namun Lukman sangat merekomendasikan adanya vaksinasi yang diberikan pada orang berusia lanjut agar kemungkinan terkena HZO semakin mengecil dan berkurang. Dan yang terpenting, menurut Lukman, ialah menjaga kesehatan tubuh dan mata agar HZO tidak hinggap di tubuh kita.
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
"Selain daya imunitas yang rendah, penderita gangguan imun (Immunosenesense) dan pengidap HIV juga bisa terkena penyakit ini," kata dr Lukman Edwar, SpM (K), Konsultan infeksi imunologi Dept. Mata FKUI RSCM pada seminar "Waspada Herpes Zoster pada Mata" yang diselenggarakan oleh Merck Sharp & Dhome di Jakarta, 10 Desember 2014.Â