Mengungkap Bahaya Air Minum dalam Kemasan

Ilustrasi minum air untuk mengatasi dehidrasi
Sumber :
VIVAlife
- Banyak orang lebih memilih air minum dalam kemasan ketimbang memasak air sendiri, apalagi percaya pada air isi ulang. Kemasan yang tersegel rapat dianggap steril dan menyehatkan.


Benarkah demikian?


Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) di Amerika, air dalam kemasan pun tetap bisa terkontaminasi. Namun, tidak selalu kontaminan itu menimbulkan risiko kesehatan.


Di Negeri Adidaya itu, air minum dalam kemasan terbagi dua. Yang berasal dari air dalam kota, dan mata air alami. Yang lebih patut diwaspadai, adalah air yang berasal dari dalam kota sendiri.


Air itu diambil dari pemasok dalam kota ke sebuah pabrik, dibersihkan, lalu dikemas. Lazimnya, air berasal dari saluran terbuka, waduk, lelehan salju, atau sumber di permukaan tanah.


Seluruh sumber itu bersifat “permukaan”, dan rentan terkontaminasi unsur kimia maupun limbah.


Sedang mata air alami, diambil dari pegunungan atau sumber bawah tanah. Biasanya, sumber itu terletak di kawasan yang terlindungi dan jauh dari kontaminasi polutan serta unsur kimia.


Memang tidak bisa dijamin seratus persen murni, namun kontaminasinya jauh lebih minim.


Dari dua opsi itu, jelas sumber mata air alami yang jadi pilihan. Sejauh ini, belum ada kasus karena kontaminasi air alami. Sebaliknya, orang bisa sampai meninggal karena air dalam kota.


Namun yang perlu dikhawatirkan lagi, soal botol yang mengemas air minum. Tak dapat dipungkiri, unsur kimia dalam botol plastik bisa berbahaya. Untuk itu, perhatikan penyimpanannya.


Selain disimpan di tempat yang sejuk dan kering, botol minum plastik juga harus dijauhkan dari unsur berbahaya, seperti bensin. Uapnya ternyata bisa mengontaminasi air di dalam botol.


Jangan pula menyimpan botol di paparan suhu ekstrem, seperti di bawah panas matahari langsung.


Memilih botol air juga tak boleh sembarangan. Menurut EPA, tak seperti anggapan orang kebanyakan, botol air minum kemasan tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA.


BPA hanya ditemukan pada botol dengan plastik yang keras dan kaku atau
Terpopuler: Nikita Mirzani Prediksi Andre Taulany akan Cerai, Sarwendah Pamerkan Wajah Hasil Operasi
polycarbonate
. Jadi, sebaiknya pilih botol yang plastiknya tipis dan mudah diremukkan. Perhatikan pula kadaluarsanya. (ita)
Pj Bupati Tangerang Lepas Atlet Menembak Kabupaten Tangerang Ke Ajang PON 2024

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Menteri Pertanian Wanti-wanti Calo Proyek ke Jajarannya

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengingatkan kepada seluruh pejabat dan jajaran pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian untuk tidak melakukan korupsi,

img_title
VIVA.co.id
8 September 2024