Urine Steril dari Bakteri, Mitos atau Fakta?

Tes Urine Pegawai KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAlife
Dibuka Menghijau, IHSG Hari Ini Berpotensi Rebound
- Selama ini, para ahli kesehatan percaya urine sejatinya punya fungsi positif terhadap tubuh manusia. Maka, ada sebagian yang nekat meminum urine atas nama kesehatan.

Maruarar Sirait: Pemilih Anies-Ganjar Yakin Prabowo Mampu Bawa RI Lebih Baik

Mulai sekarang, jangan lakukan itu. Peneliti dari Loyola University melaporkan, urine tidak steril. Hasil sekresi manusia itu mengandung bakteri, beberapa bahkan menyebabkan penyakit tertentu.
100 Hari Tanpa Dali Wassink, Jennifer Coppen Ungkap Kerinduan Mendalam


Itu menjadi pembahasan penting dalam pertemuan American Society for Microbiology di Boston, pekan ini. Sebelumnya, tes sederhana untuk mendeteksi penyakit ginjal dan kandung kemih tak menemukan adanya bakteri jahat dalam urine.


Kini diketahui, tes itu hanya menggunakan sebagian kecil sampel urine di udara terbuka dengan suhu 35 derajat selsius selama 24 jam. Tidak semua bakteri bisa berkembang dalam kondisi itu.


Namun, studi yang dipublikasikan di
Journal of Clinical Microbiology
pada April 2012 menemukan, ada DNA bakteri dalam urine orang sehat. Sayangnya, itu juga belum bisa membuktikan bakteri bisa hidup.


Akhirnya, para peneliti pun menguji coba urine dalam berbagai kondisi. Dibiarkan dalam ruang hampa oksigen, diberi paparan karbondioksida, juga ditunggu hingga 48 jam penuh.


Dari situ berbagai bakteri yang sebelumnya tak terlihat, ditemukan. Menariknya, bakteri ditemukan lebih banyak pada wanita dengan masalah kandung kemih yang terlalu aktif.


Peneliti pun akhirnya berasumsi, bakteri atau kuman memainkan peran penting dalam masalah itu.


“Tapi, kami belum tahu apakah bakteri itu konsekuensi dari kandung kemih yang terlalu aktif, atau merekalah yang menyebabkan kandung kemih terlalu aktif. Masih diperlukan penelitian lanjutan untuk itu,” kata salah satu peneliti yang juga mahasiswa Loyola University, Evann Hilt.


Mengutip
Fox News
yang melansir dari
Live Science
, beberapa bakteri yang ditemukan:
Actinobaculum Schaalii
(penyebab infeksi pada saluran kemih bawah) dan
Aerococcus Urinae
(penyebab infeksi hati). (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya