Wanita Ini Alami Menstruasi Sampai 1000 Hari Nonstop, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.
Sumber :
  • Pixabay/Saranya7

Jakarta, VIVA – Seorang wanita di Amerika Serikat bernama Poppy dilaporkan mengalami pendarahan menstruasi terus-menerus selama sekitar 1000 hari. Ia dikabarkan telah memeriksakan diri ke banyak dokter, tetapi menstruasinya tidak kunjung berhenti. Selain pendarahan menstruasi yang tidak kunjung berhenti, otot dan tulangnya juga terasa nyeri. Ia juga mengalami sakit kepala dan mual terus-menerus. 

Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Otot Dasar Panggul pada Wanita, Kenapa?

Mengenai lamanya siklus menstruasi, hal itu bervariasi pada setiap wanita. Namun, rata-rata menstruasi terjadi setiap 28 hari. Perdarahan biasanya berlangsung sekitar tiga hingga tujuh hari setiap bulan. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!

Jadi, ketika Poppy mengalami siklus menstruasi yang sangat lama, dia memeriksakan diri ke banyak dokter yang tidak dapat menemukan penyebabnya. Dia mengatakan bahwa kram yang dialaminya sangat parah hingga membuat otot serta tulangnya terasa sakit. Karena mengalami pendarahan menstruasi yang terus-menerus, dia juga mengalami sakit kepala dan mual. 

Buntut Video Viral: Kapolsek Ini Dicopot Gegara Abaikan Wanita yang Dikeroyok Debt Collector

Ilustrasi menstruasi/haid

Photo :
  • Freepik

Pada hari ke-950 pendarahan menstruasinya yang terus-menerus, ia menemukan kemungkinan penyebabnya. Poppy mengungkapkan bahwa ia memiliki rahim bikornuata, yang sangat langka. Insiden rahim bikornuata terjadi sekitar sekitar 0,1 hingga 0,6 persen pada wanita di dunia.

Viral! Wanita Ini Dikeroyok Debt Collector di Depan Polsek: Polisi Hanya Diam dan Merekam

Apa itu rahim bikornuata? 

Ini adalah kondisi bawaan langka di mana rahim berbentuk hati, bukan berbentuk buah pir. 

"Biasanya, rahim berbentuk seperti buah pir, satu ruang halus untuk bayi tumbuh. Namun, pada rahim bikornuata, bentuknya seperti hati dengan cekungan dalam tepat di tengahnya, sehingga membentuk dua rongga terpisah atau rahim 'bertanduk dua'," jelas dokter Kandungan dan Ginekolog, Dr. Neha Khandelwal, melansir Health Shots, Minggu 13 April 2025.

"Ini adalah masalah perkembangan yang terjadi dalam beberapa minggu pertama kehamilan, yaitu saat bayi terbentuk," tambah sang ahli. 

Selama perkembangan normal bayi, dua saluran kecil yang disebut duktus Mullerian seharusnya menyatu sehingga satu rahim dapat terbentuk. Pada rahim bikornuata, saluran ini gagal menyatu sepenuhnya. Hal ini menyebabkan rahim terbagi sebagian menjadi dua rongga, sehingga menciptakan rahim berbentuk hati atau "bertanduk dua". 

Ini adalah kondisi struktural yang dialami sejak lahir, dan bukan sesuatu yang dapat dicegah dengan membuat perubahan gaya hidup.

Apa saja gejala rahim bikornuata? 

Gejalanya bisa sangat bervariasi, karena beberapa wanita mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda sama sekali. Wanita lain, seperti Poppy yang mengalami pendarahan menstruasi terus-menerus, mungkin mengalami komplikasi parah. Berikut ini beberapa gejalanya: 

  • Pendarahan menstruasi yang banyak 
  • Bercak darah di antara periode menstruasi 
  • Periode yang berlangsung sangat lama 
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, perdarahan menstruasi terus-menerus selama berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun, terutama jika salah satu "tanduk" rahim tersumbat dan darah terperangkap 
  • Komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur dan pertumbuhan janin terhambat 
  • Nyeri atau kram panggul 
  • Nyeri saat menstruasi
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya