Dokter Anjurkan Diet Jenis Ini Buat Pasangan yang Ingin Segera Punya Anak

Ilustrasi pasangan baru menikah sedang hamil
Sumber :
  • EyeEm dari Freepik

Jakarta, VIVA – Menjaga kesuburan sangat penting bagi pasangan yang ingin memiliki anak, karena kesehatan reproduksi berperan besar dalam peluang kehamilan. Pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu menjaga kualitas sperma dan sel telur. Salah satu pola makan yang dianjurkan oleh dokter bagi pasangan yang ingin memiliki anak adalah diet mediterania.

5 Rekomendasi Masker Alami yang Aman untuk Kulit Anak, Mudah Dibuat di Rumah

Diet Mediterania dianjurkan bagi pasangan yang ingin meningkatkan kesuburan karena kaya akan nutrisi penting bagi kesehatan reproduksi. Pola makan ini menekankan konsumsi protein tinggi dari ikan, telur, dan kacang-kacangan, yang dapat meningkatkan kualitas sperma dan sel telur. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Selain itu, diet ini juga kaya akan antioksidan dari sayur, buah, dan minyak zaitun, yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas serta mendukung keseimbangan hormon. Serat dari biji-bijian utuh dan sayuran juga berperan dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting bagi keseimbangan hormon reproduksi. Sebaliknya, makanan berbahan dasar tepung dan gula sederhana sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu metabolisme dan mengurangi peluang kehamilan.

Terkuak, Pria di Penjaringan Sekap dan Aniaya 2 Anak Kekasihnya

"Jenis makanan yang dianjurkan, diet mediterania yang lebih banyak mengandung protein tinggi, antioksidan, serat. Makanan yang tepung-tepung diskip dulu atau dihindari," kata Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Primaya Evasari Hospital, dr. Darma Syanty, Sp. OG, (K) FER, dalam acara Fertility Sharing bersama Smart Fertility Clinic, di Jakarta, Sabtu 22 Maret 2025. 

Fertility Sharing bersama Smart Fertility Clinic

Photo :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Ruben Onsu Mualaf, Anak-Anak Sarwendah Ditemani Jordi Onsu

Selain pola makan, bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil, menerapkan pola hidup sehat menjadi langkah awal yang sangat penting. Perubahan gaya hidup serta aktivitas fisik dapat meningkatkan peluang kehamilan secara alami dan mendukung kesehatan reproduksi.

Salah satu hal yang disarankan adalah mengurangi gaya hidup sedentari dan mulai aktif bergerak. Olahraga ringan setiap hari dapat membantu menjaga kebugaran tubuh serta meningkatkan keseimbangan hormon yang berperan dalam kesuburan.

"Pada umumnya pada pasangan yang menjalani program hamil, kita sarankan pada pola makan atau aktivitas dulu. Gaya hidup sedentari dihentikan dulu, lebih aktif olahraga ringan, mungkin jalan kaki atau jogging sekitar 30-45 menit," jelasnya. 

Dokter Syanty juga menekankan pentingnya mengonsumsi suplemen seperti vitamin dan asam folat yang memiliki peran penting bagi pasangan yang ingin memiliki anak, karena dapat meningkatkan kualitas sel telur dan sperma serta mendukung perkembangan janin sejak awal kehamilan.

Asam folat, khususnya, sangat dianjurkan bagi wanita karena membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin dan mendukung pembentukan DNA yang sehat. Sementara itu, vitamin seperti vitamin C dan E berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel reproduksi dari kerusakan akibat radikal bebas.

Dokter Syanty menyampaikan bahwa infertilitas adalah masalah yang kompleks dan pengobatannya tidak bisa digeneralisasi. Tidak hanya dari sisi wanita namun  juga dari sisi pria. Sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut secara detail untuk  mengetahui akar masalahnya. 

Sekitar 30-40 persen kasus ketidaksuburan disebabkan oleh faktor pria dan 30-40 persen lainnya oleh faktor wanita,  sementara sisanya merupakan kombinasi keduanya atau tidak diketahui penyebabnya. Oleh karena itu, pemeriksaan kesuburan sebaiknya dilakukan oleh kedua belah pihak. Dengan teknologi seperti Time-Lapse Incubator yang membantu pemantauan perkembangan embrio lewat kamera kecil, tingkat keberhasilan di Smart Fertility Clinic dalam 1 tahun terakhir ini mencapai 70 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya