Kanker Payudara Jika Ditemukan Lebih Dini, Kesempatan Hidupnya Capai 90 Persen

Kiri-Kanan: Presdir David, CEO Siloam Caroline Riady, Pasien Kanker Payudara, dr. Vera Nevyta Tarigan, Sp.Rad Subsps. PRP (K), dan dr. Ruth Vonky SpPD,KHOM, Foto: Isra Berlian
Sumber :
  • VIVA.co.id/Isra Berlian

Jakarta, VIVA – Kanker payudara merupakan jenis kanker tertinggi yang paling banyak diidap oleh Perempuan. Berdasarkan data, kasus kanker payudara di tanah air sendiri mencapai 65.858 kasus. Kanker payudara sendiri terjadi lantaran beberapa faktor mulai dari gaya hidup hingga risiko genetik keluarga. Hal ini diungkap oleh spesialis hematologi onkologi medik, dr. Ruth Vonky Rebbeca, SpPD-KHOM.

Vidi Aldiano Ngaku Cemas Saat Kembali Jalani Kemoterapi Kanker, Kenapa?

“Kalau faktor risiko memang kita harus lihat genetik ini bisa kita lakukan melalui pemeriksaan darah atau sampel jaringan. Kita lihat juga riwayat keluarga apakah ada yang terkena kanker payudara atau kanker lainnya. Jika ada apakah orang yang terkena kanker itu apakah yang terkena 1 orang atau lebih? Pernah ada riwayat radiasi di daerah dada atau tidak,” kata dia dalam acara Selangkah Rayakan Harapan: Perjalanan 32.000 Skrining Kanker Payudara di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu petang 19 Maret 2025.

Di sisi lain, terkait dengan gaya hidup, diungkap Ruth kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebihan juga bisa menjadi faktor pemicu dari kanker payudara. Dikatakannya orang yang sering mengonsumsi 2 hingga 5 gelas alkohol dalam sehari bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu, obesitas, hingga riwayat reproduksi dan menstruasi juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

FDA Tarik La Roche Posay Karena Berpotensi Picu Kanker

“Mereka yang menstruasinya lebih cepat di bawah 12 tahun atau mereka yang menopausenya lambat yakni lebih dari 55 tahun itu meningkatkan risiko. Lalu mereka yang belum atau tidak pernah melahirkan, atau melahirkan di atas 30 tahun juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Penggunaan obat-obat hormonal juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara meski kecil sekitar 1-2 persen,” sambung dia.

Untuk gejala sendiri, Vera menjelaskan bahwa jika di stadium awal bisa dilihat dari adanya benjolan yang ada di sekitar area payudara. Sementara jika sudah berada di tahap lanjut biasanya aka nada perubahan warna kulit tekstur payudara berubah seperti jeruk.

Ekonomi Sulit Saat Kanker, Nunung Ungkap Dibantu Deretan Teman Artis

“Kalau stadium awal yang kerasa itu benjolan atau cuman sekedar nyeri tapi tidak ada benjolan. Kalau sudah lanjut mulai warna kulit tekstur berubah seperti jeruk, putting ketarik ke dalam, kalau dipandang di kaca bentuknya kanan dan kiri berbeda,” kata dia.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Vera bahwa kanker payudara sendiri bisa dicegah dengan cara screening dini. Bahkan disebut Vera jika kanker tersebut ditemukan lebih awal maka angka harapan hidupnya jauh lebih besar.

“Kalau data di luar ketemu stadium lokal dini itu angka hidup 5 tahunnya 90 persen artinya 90 orang hidup dalam 5 tahun tersebut sementara 10 orang lainnya  meninggal. Kalau ketemunya sudah menyebar ke getah bening presentasenya turun jadi 70 persen. Kalau sudah di stadium lanjut turun lagi ke 30 persen artinya 30 orang hidup, 70 orang meninggal dalam 5 tahun,” jelasnya.

Untuk screening kanker payudara sendiri kata Vera disarankan bisa dilakukan pada wanita usia di bawah 40 tahun. Namun di bawah 30 tahun yang sudah terjadi proses hormonal maka pemeriksaan di usia 20 tahun sudah boleh dilakukan.

“Cara mudah untuk pemeriksaan adalah dengan Sadari, Periksa Payudara Sendiri ini dilakukan pada hari 7-10 di hari menstruasi pertama dan dilakukan setiap bulannya. Selain sadari ada pemeriksaan payudara oleh tenaga medis,” jelas dia.

Berkaitan dengan deteksi dini kanker payudara Siloam Hosiptal Group telah meluncurkan program SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker) yang telah diluncurkan sejak tahun 2023 lalu. Setelah diluncurkan pada 2023 lalu, SELANGKAH telah memberikan 32.253 layanan skrining gratis menggunakan mamografi dan USG payudara. Program ini sendiri telah menjangkau lebih dari 150 desa dan kounitas dari 120 dokter spesialis radiologi dan tenaga Kesehatan dari 29 rumah sakit Siloam. Untuk tahun ini, cakupan program akan diperluas hingga 41 rumah sakit demi memperkuat Upaya deteksi dini di seluruh Indonesia.

“Grup RS Siloam akan terus meningkatkan cakupan pelayanan SELANGKAH. Dari 14 rumah sakit di tahun pertama menjadi 22 di tahun kedua dan tahun ini kami menargetkan 41 RS Siloam secara serentak menjalankan program SELANGKAH agar dapat menjangkau lebih banyak Perempuan,” kata CEO Siloam Hospital Group, Caroline Riady.

Sementara itu, Presiden Direktur Siloam Hospital Group, David mengungkap bahwa untuk akses SELANGKAH ini pihaknya tidak memberikan syarat tertentu. Perempuan bisa datang ke RS Siloam dan menyatakan diri untuk ikut program ini.

“Persyaratan ini buat bingung, jadi tidak ada persyaratan. Datang saja ke RS kita bilang mau ikut program SELANGKAH saya mau dicek, lupakan syarat-syarat kan itu repot. Ini kan screening, tinggal datang aja bilang mau ikut SELANGKAH. Kalau syaratnya orang yang mau diperiksa,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya