Pentingnya Protein Saat Puasa: Dari Jaga Stamina Hingga Cegah Penuaan Dini

Ilustrasi daging
Sumber :
  • Pexels

Jakarta, VIVA – Bulan Ramadan adalah momen spesial yang dinantikan banyak orang. Namun, konsumsi makanan kurang sehat saat sahur dan berbuka masih menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Di Indonesia, makanan berbuka sering didominasi oleh gorengan seperti bakwan, tahu isi, atau pisang goreng, serta minuman manis seperti teh manis, es buah, dan kolak.

Transaksi Belanja Selama Ramadan dan Lebaran Naik 46 Persen, Aceh Jadi Nomor 1 Pemudik Paling Konsumtif

Meskipun menggugah selera, makanan tinggi lemak dan gula ini adalah penyebab utama penuaan dini dan menimbulkan banyak penyakit. Konsumsi gula dan karbohidrat berlebihan dapat mempercepat proses penuaan karena menyebabkan gula darah naik turun secara drastis serta merusak kolagen kulit.

Begitu juga dengan makanan sahur. Banyak orang mengandalkan makanan instan seperti mi atau roti manis karena praktis dan cepat disiapkan. Namun, makanan tinggi karbohidrat ini hanya memberikan energi dalam waktu singkat, sehingga tubuh lebih cepat merasa lapar di siang hari.

5 Resep Masakan Olahan Labu Kuning, Sehat Bernutrisi Pas untuk Hidangan Ramadan

Padahal, menjaga pola makan dengan mengurangi gula dan meningkatkan asupan protein dapat membuat tubuh jauh lebih sehat dan bertenaga. Salah satu sumber protein terbaik untuk sahur dan berbuka yang praktis adalah dada ayam.

Kisah Inspiratif, Relawan Berbagi Kebahagiaan dengan Anak-anak di Bulan Ramadan

"Saat kita mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat, tubuh kita khawatir tentang kekurangan energi dan mulai menghasilkan lebih banyak ghrelin, hormon yang meningkatkan nafsu makan. Namun, ketika kita memiliki cukup protein dalam diet kita, ghrelin tidak terpicu, sehingga leptin, hormon yang menekan nafsu makan, dapat bekerja secara optimal," kata Founder dan CEO Moon Mate, Jennif Ahn, dalam keterangannya, dikutip Rabu 19 Maret 2025. 

Protein memiliki peran penting saat buka puasa dan sahur karena membantu menjaga energi dan mempercepat pemulihan tubuh setelah seharian berpuasa. Saat sahur, konsumsi protein dapat memperlambat rasa lapar karena dicerna lebih lambat dibandingkan karbohidrat, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama.

Sementara itu, saat berbuka, protein membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta mendukung regenerasi otot setelah tubuh kekurangan asupan nutrisi selama berjam-jam. Sumber protein tinggi seperti dada ayam menjadi pilihan yang baik untuk memastikan tubuh tetap kuat dan bertenaga selama menjalankan ibadah puasa.

Kurangnya asupan protein juga mempercepat proses penuaan dini. Banyak orang tidak menyadari bahwa penuaan dimulai dengan hilangnya massa otot. Semakin sedikit otot yang dimiliki, semakin cepat tubuh mengalami penuaan. Inilah mengapa mengonsumsi protein berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bugar, berenergi, dan terlihat lebih muda.

Bahkan tanpa olahraga sekalipun, cukup dengan memastikan asupan protein yang cukup setiap hari sudah bisa mengurangi risiko kehilangan massa otot. Oleh karena itu, di Korea dan Jepang, konsumsi dada ayam instan seperti Mooyam bukan hanya sekadar makanan, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

"Saat ini, kita mengonsumsi lebih banyak karbohidrat dan gula daripada yang dibutuhkan tubuh kita. Karena itu, penting untuk memiliki pilihan makanan sehat yang selalu tersedia di sekitar kita," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya