Awas! Rokok dan Alkohol Ternyata Bisa Sebabkan Masalah Pendengaran
- www.istockphoto.com
Jakarta, VIVA – Masalah pendengaran kini tidak lagi hanya dialami oleh orang lanjut usia, tetapi juga semakin banyak menyerang anak muda. Paparan suara bising dari penggunaan earphone dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama menjadi salah satu penyebab utama gangguan pendengaran pada generasi muda. Kebiasaan ini dapat merusak sel-sel rambut halus di dalam koklea, yang berperan penting dalam menangkap gelombang suara.
Gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok ternyata juga dapat menyebabkan masalah pendengaran. Jika rokok seringkali dikaitkan dengan kesehatan paru dan jantung, ternyata efek samping paparan asap rokok terutama bagi perokok aktif juga menyebabkan masalah pendengaran. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
"Merokok dapat memperburuk sirkulasi darah dan mengurangi pasokan oksigen ke dalam telinga yang pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran," jelas Ketua Umum PP Perhati-KL, Dr. dr. Yussy Afriani Dewi, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. Onk.(K)., M.Kes., FICS, dalam media briefing secara daring bersama Kementerian Kesehatan RI, Senin 3 Maret 2025.
Ilustrasi Telinga
- www.freepik.com
Bukan hanya merokok, kebiasaan minum alkohol juga mengarah pada penyebab masalah pendengaran. Alkohol memiliki efek negatif pada sistem saraf pusat, termasuk saraf auditorius yang bertanggung jawab dalam menghantarkan suara ke otak.
Penelitian menunjukkan bahwa alkohol dapat merusak sel-sel rambut di dalam koklea, yang berperan penting dalam menangkap gelombang suara. Selain itu, alkohol juga memengaruhi aliran darah ke telinga bagian dalam, yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur pendengaran dan meningkatkan risiko gangguan pendengaran permanen. Tidak hanya itu, konsumsi alkohol jangka panjang juga dapat mengganggu kemampuan otak dalam memproses suara, sehingga seseorang kesulitan memahami percakapan, terutama di lingkungan bising.
"Alkohol dapat merusak sel-sel saraf dan memperburuk kesehatan telinga bagian dalam. Selain itu, alkohol dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati misalkan contohnya infeksi telinga atau penyakit yang berhubungan dengan gangguan dengar. Sehingga meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pendengaran," jelasnya.
Selain gaya hidup tidak sehat dengan merokok dan minum alkohol, gaya hidup modern yang sering terpapar kebisingan dari konser, klub malam, atau lingkungan perkotaan yang berisik juga berkontribusi terhadap penurunan kualitas pendengaran. Jika dibiarkan tanpa tindakan pencegahan, gangguan ini bisa berkembang menjadi tuli permanen di usia muda.
Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk mulai menjaga kesehatan telinga dengan mengurangi volume suara, menggunakan pelindung telinga di lingkungan bising, serta rutin memeriksakan pendengaran ke dokter spesialis.