5 Tips Puasa Aman dan Sehat Bagi Penderita Diabetes Selama Ramadhan

Ilustrasi puasa.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Ramadhan dianggap sebagai bulan paling suci menurut umat Islam karena di bulan itu pahala ibadah akan dilipatgandakan. Selama Ramadhan, umat muslim diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh mulai dari waktu imsak hingga maghrib.

Puasa adalah ritual baik yang tidak hanya menunjukkan ketaqwaan tetapi juga menjaga kesehatan. Namun, puasa bukanlah salah satu hal terbaik bagi penderita diabetes.

Bagi penderita diabetes, puasa berjam-jam berarti bahwa cara pengelolaan diabetes mereka memerlukan penyesuaian yang signifikan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • pixabay

Jika penderita diabetes ingin berpuasa, mereka harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendiskusikan rencana yang baik yang mencakup persyaratan diet dan aktivitas serta pengobatan dan jadwal pemantauan diri.

Berikut ini adalah 5 tips berpuasa aman dan sehat bagi para penderita diabetes, seperti dilansir dari Health Shots:

Waspadai Risiko Puasa 

Penderita diabetes harus mempertimbangkan risiko puasa untuk menghindari komplikasi. Hal ini dapat menimbulkan banyak risiko. Hipoglikemia (kadar gula darah rendah) bisa terjadi terutama pada sore hari menjelang buka puasa.

Seseorang mungkin mengalami gejala seperti pusing, perasaan mudah tersinggung, keringat berlebih, detak jantung cepat, hingga tubuh gemetar.

Sedangkan hiperglikemia parah (kadar gula darah tinggi) mungkin terjadi setelah sahur dan buka puasa. Gejala yang harus diwaspadai adalah mulut kering, sakit perut, mual dan muntah, sesak napas, dan kebingungan.

Rahasia Masak Opor Lebaran Tanpa Santan Tetap Gurih Rendah Kolesterol, Intip Resepnya di Sini!

Waspadai Gula Darah

Ilustrasi obat dan alat pengontrol gula darah untuk penderita diabetes. (Foto: Unsplash.com/Mykenzie Johnson)

Photo :
  • vstory
Bisakah Lip Balm Mengatasi Bibir Pecah-pecah? Dokter Kulit Ungkap Faktanya!

Pantau gula darah secara rutin sesuai anjuran dokter. Ini dapat dengan mudah dilakukan di rumah dengan bantuan glukometer. Kemungkinan besar dokter akan menganjurkan pengukuran gula darah pada pagi hari saat sahur, siang hari, menjelang buka puasa, dan 2 jam setelah buka puasa.

Seseorang mungkin diharuskan untuk berbuka kapan saja jika gula darahnya di luar kisaran.

6 Cara Agar Tidak Mengantuk saat Mengendarai Mobil dalam Kondisi Puasa

Pemantauan mandiri terhadap gula darah tidak hanya membantu mencegah risiko hipoglikemia dan hiperglikemia, namun juga memberikan pemahaman kepada dokter apakah obat yang diberikan dan dosisnya berhasil, atau apakah obat tersebut perlu dimodifikasi untuk pengendalian gula darah yang optimal.

Jaga Asupan Kalori

Asupan kalori harian yang dibutuhkan tubuh perlu seimbang dan terbagi rata antara sahur dan buka puasa untuk menghindari hipoglikemia dan hiperglikemia.

Makanan seperti biji-bijian, sereal, dan kacang-kacangan memiliki indeks glikemik rendah dan melepaskan energi secara perlahan.

Ini dapat membantu mencegah fluktuasi kadar gula darah secara tiba-tiba. Seorang ahli gizi dapat membantu menghitung jumlah kalori harian untuk setiap makanan dan jenis makanan yang akan dikonsumsi.

Trik Jalan Kaki agar Bakar Kalori Lebih Banyak

Photo :
  • Pexels

Makanan seperti biji-bijian, sereal, dan kacang-kacangan memiliki indeks glikemik rendah dan melepaskan energi secara perlahan.

Ini dapat membantu mencegah fluktuasi kadar gula darah secara tiba-tiba. Seorang ahli gizi dapat membantu menghitung jumlah kalori harian untuk setiap makanan dan jenis makanan yang akan dikonsumsi.

Tetap Terhidrasi dan Makan Sehat selama Sahur dan Buka Puasa

Dehidrasi menjadi perhatian khusus tahun ini karena Ramadhan telah tiba pada bulan-bulan dengan suhu panas di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai berkurangnya buang air kecil, urin berwarna gelap, kelelahan, pusing, dan kebingungan.

Pastikan untuk memasukkan banyak buah-buahan, sayuran, dan salad selama sahur dan buka puasa. Hindari makanan penutup dan makanan kaya gula dan lemak jenuh.

Makanan sehat

Photo :
  • Times of India

Gunakan sedikit minyak saat memasak, minum banyak air, dan hindari minuman berkafein dan manis. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menjaga pola makan sehat yang menjamin puasa yang aman.

Berolahraga Secukupnya 

Olahraga ringan seperti jalan kaki atau jogging dianjurkan tetapi pastikan asupan cairan yang baik. Dokter menyarankan pemeriksaan kadar gula darah sebelum dan sesudah olahraga.

Hindari olahraga berat pada jam puasa. Konsultasikan dengan profesional untuk memastikan Anda mendapatkan jumlah olahraga yang tepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya