Benjolan di Tubuh? Jangan Panik! Ini Dia Jenis-Jenis Benjolan yang Aman

Benjolan sebesar bola tenis.
Sumber :
  • www.bakul.my.id

VIVA – Seringkali, kita menemukan benjolan di tubuh. Meskipun sebagian besar benjolan tidak berbahaya, namun kehadirannya tentu saja membuat kita khawatir.

Milia Mengganggu? Coba 5 Cara Menghilangkan Milia dengan Cepat, Tanpa Perlu Ke Dokter!

Untuk mengurangi kecemasan, mari kita bahas beberapa jenis benjolan yang umumnya tidak ganas dan penyebabnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Apa itu Benjolan?

Suami Melaney Ricardo Didiagnosis Idap Tumor Jinak di Kepala, Hindari Hal Ini Usai Jalani Operasi

Benjolan adalah pertumbuhan jaringan di bawah kulit yang terasa padat atau lunak. Benjolan bisa muncul di mana saja di tubuh, baik di permukaan maupun di dalam tubuh.

Mengutip dari beberapa sumber salah satunya piai.or.id ada beberapa jenis benjolan yang tidak ganas, sebagai berikut :

Sarwendah Ungkap Perjuangan Melawan Kista Batang Otak di Tengah Proses Perceraian

Jenis-Jenis Benjolan yang Tidak Ganas

1. Lipoma

Lipoma adalah jenis benjolan yang paling umum terjadi dan terbentuk dari sel-sel lemak. Benjolan ini biasanya tumbuh lambat dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Teksturnya lunak dan mudah digerakkan di bawah kulit. Lipoma sering ditemukan di bagian tubuh seperti lengan, paha, punggung, perut, dan leher.

Meskipun tidak berbahaya, lipoma dapat mengganggu penampilan dan kadang-kadang perlu diangkat melalui prosedur bedah kecil, terutama jika ukurannya terus membesar atau jika letaknya mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Kista

Kista adalah kantong kecil yang berisi cairan atau zat semi padat. Kista dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, ovarium, dan payudara.

Beberapa jenis kista yang umum adalah kista sebaceous (terbentuk pada kelenjar minyak), kista ganglion (terbentuk pada sendi), dan kista dermoid (mengandung berbagai jenis jaringan seperti rambut atau gigi).

Kista biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan jika tidak menimbulkan gejala seperti nyeri atau infeksi. Namun, jika kista terus membesar atau menyebabkan masalah, dokter mungkin akan menyarankan pengangkatan.

3. Hematoma

Hematoma adalah kumpulan darah yang terkumpul di bawah kulit akibat cedera. Cedera seperti benturan, jatuh, atau pukulan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan darah keluar dari pembuluh darah tersebut.

Hematoma biasanya terlihat sebagai benjolan berwarna biru atau ungu. Ukuran dan warna hematoma dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera.

Hematoma biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa memerlukan perawatan khusus.

Namun, jika hematoma sangat besar atau menyebabkan rasa sakit yang hebat, kompres dingin dan obat pereda nyeri dapat membantu meredakan gejala.

4. Nodul

Nodul adalah benjolan kecil yang padat di bawah kulit. Nodul dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, payudara, dan kelenjar tiroid. Nodul dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, peradangan, atau pertumbuhan sel yang abnormal.

Nodul biasanya tidak berbahaya, tetapi penting untuk memeriksakan nodul ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan menyingkirkan kemungkinan adanya kanker.

5. Papula

Papula adalah benjolan kecil dan padat pada kulit yang biasanya berwarna merah atau pink. Papula seringkali merupakan tanda peradangan atau infeksi kulit. Beberapa kondisi kulit yang menyebabkan papula antara lain jerawat, eksim, dan psoriasis.

Papula biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya setelah penyebab dasarnya diobati. Namun, jika papula terus muncul atau menyebabkan gatal atau nyeri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun banyak benjolan yang tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan segera dikonsultasikan dengan dokter.

1. Benjolan Tumbuh dengan Cepat

Pertumbuhan benjolan yang cepat dalam waktu singkat merupakan salah satu tanda yang perlu diwaspadai. Jika Anda menemukan benjolan yang ukurannya terus membesar dalam hitungan hari atau minggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Pertumbuhan yang cepat ini bisa menjadi indikasi adanya kondisi yang lebih serius, seperti tumor atau infeksi.

2. Benjolan Berubah Warna atau Ukuran

Perubahan warna atau ukuran benjolan juga patut dicurigai. Jika warna benjolan berubah menjadi merah, ungu, atau hitam, atau jika ukurannya tiba-tiba mengecil atau membesar, segera konsultasikan dengan dokter.

Perubahan ini bisa menjadi tanda adanya peradangan, infeksi, atau kondisi medis lainnya.

3. Benjolan Terasa Nyeri

Nyeri pada benjolan bisa menjadi tanda adanya peradangan atau infeksi. Jika benjolan terasa nyeri saat disentuh atau ketika bergerak, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Nyeri yang terus-menerus dan semakin parah juga bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih serius.

4. Muncul Luka Terbuka pada Benjolan

Adanya luka terbuka pada benjolan dapat meningkatkan risiko infeksi. Luka terbuka bisa terjadi karena berbagai sebab, seperti gesekan, benturan, atau pecahnya benjolan.

Jika Anda menemukan luka terbuka pada benjolan, segera bersihkan luka tersebut dengan air bersih dan sabun, lalu tutup dengan perban steril. Setelah itu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

5. Benjolan Disertai Gejala Lain

Selain perubahan pada benjolan itu sendiri, ada beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti demam, penurunan berat badan, kelelahan yang tidak biasa, keringat malam, atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda adanya penyakit serius, seperti kanker.

Kesimpulannya :

Munculnya benjolan pada tubuh seringkali menimbulkan kekhawatiran. Meskipun sebagian besar benjolan tidak berbahaya dan hanya merupakan kondisi jinak seperti lipoma atau kista, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda yang mencurigakan.

Pertumbuhan benjolan yang cepat, perubahan warna atau ukuran, rasa nyeri, adanya luka terbuka, atau munculnya gejala lain seperti demam dan penurunan berat badan, adalah indikasi yang perlu segera diperiksakan ke dokter.

Dengan melakukan pemeriksaan medis, dokter dapat menentukan penyebab benjolan dan memberikan penanganan yang tepat. Ingatlah, diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya