Pneumonia Jadi Masalah Kesehatan yang Dialami Jamaah Haji Indonesia

Layanan Kesehatan Jemaah Haji
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Penyakit paru menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh jamaah haji Tanah Air. Salah satu penyakit paru yang patut diwaspadai oleh jamaah haji tanah air adalah pneumonia

Diungkap Ketua Tim Kerja Pemeriksaan Haji Kementerian Kesehatan, Dr Mohammad Imran, MKM mengungkap pada tahun 2024 lalu dari 1.500 jumlah jamaah haji Indonesia yang dirawat di RS Arab Saudi 340 diantaranya dirawat akibat pneumonia.

Dan mereka yang dirawat di ICU 80 persennya akibat pneumonia. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Pneumonia disebut-sebut sangat rentan terhadap lansia terutama mereka yang memiliki komorbid, biasanya akan memperburuk kondisi mereka. Terlebih lagi kata Imran gejala pneumonia pada lansia yang tidak khas.

Jemaah haji Indonesia lakukan pemeriksaan kesehatan di KKHI

Photo :
  • Madia Center Haji 2024

“Pneumonia pada lansia tidak khas jadi kadang-kadang mereka datang ke dokter kloter itu dengan keluhan kurang nafsu makan tidak mau makan. Keluarganya, pendampingnya bilang sudah tidak makan dari pagi sampai sini tidak makan. Sering dokter juga salah mendiagnosis apakah ini gangguan pencernaan atau makanan tidak enak, apa keras mereka tidak bisa konsumsi. Itu menjadi gejala khas,” kata dia kepada awak media, Rabu 26 Februari 2025.

Berbeda dengan gejala pneumonia pada umumnya yang ditandai dengan demam, batuk dan sesak nafas. Justru pada lansia ketika mereka mengalami gejala sesak itu bisa menandakan kondisi mereka kurang baik dan harus mendapat perawatan. 

“Pneumonia biasanya muncul dengan gejala demam, batuk, sesak nafas. Tapi pada lansia tidak khas makanya begitu muncul gejala sesak (kondisinya) berat mereka otomatis ke rumah sakit. Begitu muncul gejala langsung sesak napas tanpa didahulu gejala batuk atau sesak napas ringan sebelumnya,” ujarnya.

Menag Usul ke Arab Saudi Batas Usia Tak Jadi Patokan: Ada Jemaah Haji di Atas 90 Tahun Masih Kuat

Petugas kesehatan merawat jemaah haji Indonesia yang sakit.

Photo :
  • MCH 2023 | Lutfi Dwi Pujiastuti

Maka dari itu, bagi jamaah haji asal Indonesia terutama lansia yang juga memilki faktor risiko dan komorbid sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi pneumonia sebelum mereka menjalankan ibadah haji. 

Pemerintah Bebaskan Bea Masuk Barang Kiriman Jemaah Haji Maksimal Senilai US$1.500

Tak hanya vaksin Pnuemonia saja, vaksin RSV (Respiratory Syncytial Virus) juga disarankan untuk jamaah haji terutama mereka yang lansia. Mengingat RSV dapat menular melalui inhalasi atau kontak dengan droplet saluran napas dari mereka yang terinfeksi RSV. 

Menurut studi yang dilakukan pada negara-negara berpendapatan tinggi diperkirakan 470.000 individu yang berusia lebih dari 60 tahun di rawat inap dan sekitar 30.000 individu meninggal di rumah akibat infeksi RSV.

Sempat Kritis, Vatikan Sebut Kondisi Paus Sudah Membaik

Selain itu, Lansia dengan kondisi tertentu seperti gagal jantung kongestif (Congestive Heart Failure), asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memiliki risiko rawat inap, berkembang jadi pneumonia, bahkan tingkat kematian yang lebih tinggi jika terinfeksi RSV.

Baik vaksin meningitis, pneumonia, influneza dan RSV sudah harus didapatkan jamaah haji Indonesia paling lambat 2 pekan sebelum masuk asrama haji. 

"Sebagai pemimpin global dalam penyediaan vaksin, GlaxoSmithKline (GSK) memasok vaksin ke lebih dari 160 negara23, melindungi individu sepanjang hidup mereka dari berbagai penyakit. Setiap tahun, vaksinasi berperan penting dalam mencegah sekitar 3.5-5 juta kematian di seluruh dunia,” ungkap Presiden Direktur GSK Indonesia, Manishkumar Munot.

“GSK memahami betapa pentingnya momen haji dan umrah bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sehingga melalui kerjasama dengan pemerintah, asosiasi medis, dan juga tenaga kesehatan, kami akan terus berupaya melindungi mereka dalam menjalani momen penting yang telah lama ditunggu oleh sebagian besar umat Islam dan membangun kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit melalui vaksinasi," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya