9 dari 10 Anak Indonesia Kurang Serat Bisa Ganggu Tumbuh Kembang, Begini Mengatasinya

ilustrasi anak tidak mau makan sayur
Sumber :
  • freepik.com/user850788

Jakarta, VIVA – Memastikan agar anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua di masa MPASI.

Terpopuler: Rieke Diah Pitaloka Minta Maaf, Anak Mat Solar Ungkap Penyesalan

Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan gangguan pencernaan menjadi hal yang paling dikhawatirkan oleh orangtua di masa MPASI. Sebanyak 86 persen ibu khawatir kondisi ini dapat memengaruhi asupan nutrisi si kecil sehingga mengganggu tumbuh kembangnya. Scroll untuk mengetahui cara mengatasinya, yuk!

Dokter Spesialis Anak dari Mandaya Royal Hospital, dr. Herlina Sp.A, menjelaskan, saluran cerna adalah pintu utama masuknya nutrisi ke dalam tubuh. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memerhatikan kesehatan saluran cerna dan nutrisinya sejak dini. 

Potret Kedekatan Irish Bella dengan Anak Haldy Sabri, Ternyata Umurnya Gak Beda Jauh

“Karena selama masa MPASI saluran cerna masih dalam tahap perkembangan, ibu perlu memerhatikan asupan nutrisi MPASI si kecil cukup dan sesuai dengan kebutuhan si kecil serta sesuai dengan tahap perkembangan pencernaan,” ujar dr Herlina dalam keterangannya, dikutip 26 Februari 2025.

Ilustrasi MPASI/parenting.

Photo :
  • Freepik/cookie_studio
Nikita Mirzani Ultah di Penjara, Lolly Ungkap Isi Hati Sampaikan Hal Ini

Di Indonesia, 9 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan serat. Untuk itu, salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna adalah dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dengan serat prebiotik yang cukup. 

“Salah satu serat prebiotik yang sudah teruji klinis untuk mendukung kesehatan pencernaan adalah FOS:GOS 1:9. Selain itu, ibu juga perlu untuk terus memantau kesehatan pencernaan si kecil,” tuturnya.

“Salah satu indikator untuk memantau kesehatan pencernaan si kecil adalah dengan melakukan monitor pada feses, di mana dari hasil monitoring tersebut kita bisa melihat kondisi kesehatan saluran cerna si kecil,” sambung dr. Herlina. 

Ceasyalya Tahara, Brand Manager Bebelac mengatakan, Bebeclub meluncurkan alat skrining skrining inovatif, yaitu Bebejourney AI Poop Tracker yang dapat menganalisis kondisi feses anak dengan cepat dan akurat, cukup dengan foto pup si kecil.

“Ibu dapat mengunggah foto feses anak. AI tersebut akan menganalisis warna dan tekstur buang air besar si kecil. Hasil analisis keluar hanya dalam waktu 60 detik dan memberikan informasi penting mengenai kondisi pencernaan si kecil, sehingga ibu bisa lebih tenang dan segera berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan,” jelasnya.

“Pup yang keras dan jarang ternyata terkait dengan asupan serat prebiotik yang kurang. Untuk itu, menjaga kesehatan si kecil dengan nutrisi lengkap seimbang menjadi hal yang krusial,” tutup dr Herlina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya