Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi? Ini Kata Dokter!

Ilustrasi Minum Kopi
Sumber :
  • freepik.com/senivpro

Jakarta, VIVA – Rasa deg-degan adalah sensasi jantung berdebar yang sering kali terasa lebih cepat atau lebih kuat dari biasanya. Sensasi ini bisa muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan perasaan gelisah atau tidak nyaman. Meskipun sering dikaitkan dengan situasi yang menegangkan atau menakutkan, rasa deg-degan juga bisa dipicu oleh berbagai faktor lain, seperti konsumsi kafein, kelelahan, atau perubahan hormon. 

Penelitian Ungkap Tradisi Kopi Spesial Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Mental

Misalnya rasa deg-degan setelah minum kopi, kondisi ini umumnya disebabkan oleh kandungan kafein yang tinggi. Kafein adalah stimulan yang merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan detak jantung, dan mempercepat aliran darah. Akibatnya, tubuh bisa merasa gelisah atau cemas, yang sering kali disertai dengan sensasi jantung berdebar lebih cepat dari biasanya. 

Respons ini biasanya lebih terasa pada orang yang sensitif terhadap kafein atau jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Selain itu, faktor seperti stres, kurang tidur, atau perut kosong juga dapat memperparah efek deg-degan ini.

Sensasi Kopi Bali untuk Mata Lelah!

Ritme jantung yang tidak teratur setelah banyak minum kopi sering kali disalahartikan sebagai tanda-tanda kondisi aritmia. Padahal, kondisi itu belum tentu berkaitan dengan masalah jantung.

TERPOPULER: Resep Masakan Sehat Tanpa Minyak hingga Cara Bikin Ramuan Pelebat Rambut Pakai Kopi

"Pada beberapa orang yang sensitif, minum kopi itu bikin berdebar-debar, tapi bukan berarti itu aritmia. Itu berdebar iya, bukan aritmia," ungkap Konsultan Intervensi Jantung dan Aritmia Eka Hospital BSD, dr. Ignatius Yansen Ng, MD, FIHA, FasCC, FAPSC, dalam acara Ngobrol Sehat bersama media, di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025. 

Dokter Ignatius menegaskan bahwa rasa berdebar yang disebabkan karena masalah jantung seperti aritmia dan faktor lainnya harus dibedakan. 

Ciri-ciri aritmia bisa bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Umumnya, terjadi beberapa gejala seperti jantung berdebar kencang, berfluktuasi, atau tidak beraturan, disertai dengan rasa pusing, sesak napas, nyeri dada, bahkan pingsan. Gejala aritmia dapat datang dan pergi atau berlangsung secara terus-menerus

"Jadi harus dibedakan. Jadi dalam hal ini, jantung sebagai akibat, bukan sebagai sebab karena pengaruh hal yang lain," katanya. 

Aritmia adalah kondisi di mana irama detak jantung menjadi tidak teratur, bisa terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau berdetak secara tidak beraturan. Hal ini terjadi akibat gangguan pada sinyal listrik yang mengatur detak jantung. 

Aritmia dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, serta gangguan pada jantung itu sendiri, seperti penyakit jantung koroner atau kelainan katup jantung. Meskipun beberapa kasus aritmia tidak berbahaya, beberapa jenis dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti stroke atau gagal jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami detak jantung yang tidak normal atau gejala terkait lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya