Kini, Bebas dari Gejala Pembesaran Prostat Jinak Bisa Dilakukan dalam 30 Menit
- ist
Jakarta, VIVA – Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah salah satu kondisi kesehatan yang sering dialami oleh pria berusia lanjut. Walaupun bukan kanker, BPH dapat menyebabkan gangguan serius dalam kehidupan sehari-hari jika tidak ditangani dengan baik.
Gejala seperti kesulitan buang air kecil, nyeri saat berkemih, dan seringnya dorongan untuk buang air kecil di malam hari dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Scroll lebih lanjut ya
Ketika prostat membesar, ia dapat menekan uretra, menyebabkan gangguan aliran urine. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat berujung pada komplikasi serius, termasuk:
- Retensi Urin Akut: Ketidakmampuan untuk buang air kecil secara tiba-tiba yang bisa menyebabkan nyeri hebat dan memerlukan tindakan medis segera.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Stagnasi urin dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Batu Kandung Kemih: Urin yang tertahan dalam kandung kemih bisa mengendap dan membentuk batu.
- Kerusakan Ginjal: Tekanan balik dari kandung kemih yang penuh dapat merusak ginjal dan berujung pada gagal ginjal.
Karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Kini, RS Mandaya Puri kini menawarkan teknologi Rezum Water Vapor Prostate Therapy, metode non-bedah yang menggunakan uap air untuk menghilangkan jaringan prostat berlebih tanpa mengganggu fungsi seksual.
Rezum Water Vapor Prostate Therapy
- ist
"Salah satu keunggulan Rezum Water Vapor Prostate Therapy adalah tidak memerlukan operasi dan hanya menggunakan bius regional. Dan yang terpenting, perawatan Rezum tidak mengganggu fungsi seksual, seperti ereksi dan ejakulasi. Hal ini tentunya sangat penting bagi pria apabila dibandingkan dengan operasi konvensional TURP yang menghilangkan fungsi ereksi dan ejakulasi pada pria," ujar Erwin Suyanto, Public Relation Mandaya Hospital Group.
Metode ini hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit, dan pasien dapat pulang pada hari yang sama setelah observasi. Selain efektif, Rezum juga menjadi alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan dengan metode pengobatan di luar negeri.
Selain mencari solusi medis yang tepat, pria di atas usia 50 tahun dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan prostat. Pemeriksaan ini meliputi tes PSA (Prostate-Specific Antigen) dan pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis urologi. Gaya hidup sehat, termasuk menjaga berat badan ideal, mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, serta rutin berolahraga, juga dapat membantu mengurangi risiko pembesaran prostat.
"Satu dari tiga pria yang berusia di atas 65 tahun berpotensi terkena pembesaran prostat jinak yang sangat mengganggu kualitas hidup, seperti sering bolak-balik ke toilet dan rasa berkemih yang tidak tuntas. Semoga teknologi Rezum yang dihadirkan di Mandaya ini mampu menjadi solusi," tambah Erwin.
