Tunda Pernikahan Sampai Usia Matang, Ini yang Harus Dilakukan agar Tetap Bisa Punya Anak
- EyeEm dari Freepik
Jakarta, VIVA – Fertility preservation yang berarti pelestarian atau pengawetan kesuburan adalah proses seseorang menyimpan atau melindungi sel telur, sperma, atau jaringan reproduksi agar dapat dimanfaatkan untuk mempunyai anak kandung di kemudian hari. Kehadiran teknologi ini memungkinkan seseorang tetap berpeluang memiliki keturunan di masa mendatang bagi mereka yang ingin menundanya terlebih dahulu.Â
Metode fertility preservation mulanya diperuntukkan bagi pasien kanker yang harus menjalani kemoterapi atau radiasi. Seperti diketahui, efek samping terapi kemoterapi yang menggunakan radiasi berisiko merusak ovarium atau testis. Oleh sebab itu, pasien kanker yang masih ingin punya keturunan disarankan mengawetkan atau membekukan ovarium, sel telur, atau sel spermanya hingga waktu di mana bisa digunakan untuk mempunyai keturunan. Scroll untuk informasi selengkapnya!
"Paling sering dilakukan itu sebenarnya indikasi kemoterapi di Indonesia. Berbeda dengan indikasi di luar negeri, di Singapura dan Eropa biasanya indikasinya itu cenderung ke arah mau menunda," ucap Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Eka Hospital Family dan Grand Family, dr. Victor Prana Andika Santawi, Sp.OG, M.Res, dalam acara Ngobrol Sehat di Jakarta, Kamis 30 Januari 2025.Â
Seperti yang dijelaskan oleh dr. Victor, fertility preservation kini bukan hanya diperuntukkan bagi pasien kanker yang hendak menjalani terapi kemoterapi tetapi juga mereka yang ingin menunda pernikahan. Banyak wanita maupun laki-laki berusia matang yang masih sibuk dengan kehidupan masing-masing terutama pekerjaan sehingga menunda untuk menikah apalagi punya anak. Menunda keturunan juga bisa disebabkan karena beberapa faktor seperti kesiapan fisik dan mental, ekonomi, hingga kondisi kesehatan.Â
Oleh sebab itu, tidak ada salahnya melakukan metode fertility preservation untuk mengawetkan sel telur atau sperma agar tetap dalam kondisi kesuburan yang bagus sehingga dapat digunakan di beberapa tahun kemudian.
"Kalau belum ada si prince charming-nya, belum datang, ya udah deh. Aku banyak rezeki, aku bekuin telurku dulu aja. Bisa juga seorang wanita bekuin dulu telurnya nanti tinggal tunggu si prince charming datang buat ngasih spermanya," jelas dr. Victor.
"Buat prince charming yang belum ketemu dengan princess jelitanya, boleh lah spermanya dulu yang dibekukan," sambungnya.Â
Di Indonesia, salah satu artis diketahui telah melakukan pembekuan sel telur supaya tetap bisa mempunyai anak di usia yang tidak muda lagi, dia adalah Luna Maya. Kekasih Maxime Bouttier ini melakukan pembekuan sel telur sebelum berusia 40 tahun. Mengingat di usianya yang sudah sangat matang ini tak kunjung menikah, maka Luna Maya mengambil tindakan fertility preservation agar tetap bisa mempunyai anak meski kesuburannya sudah menurun di usia yang tak muda lagi.
"Ada yang dibekuin selama 10 tahun lebih embrionya, baru ditanam. Kasus-kasus yang hamilnya di atas 40-an juga bisa seperti artis itu ya," kata dr. Victor.