Konsumsi Makanan All You Can Eat Bisa Picu Hipertensi? Begini Kata Dokter

Ilustrasi masakan daging
Sumber :
  • Freewallpaper

Jakarta, VIVA – Makanan dengan konsep all you can eat atau makan sepuasnya telah menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat. Berbagai restoran dan tempat makan menawarkan menu beragam yang memungkinkan pelanggan untuk makan sebanyak yang mereka inginkan.

Tren Penyakit Diabetes di Atas Umur 15 Tahun Meningkat, Pecinta Makanan Manis Harus Lakukan Ini

Meskipun terlihat menggiurkan, terlalu sering mengonsumsi makanan dengan jenis ini ternyata dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Dalam wawancara daring yang digelar pada Kamis, 30 Januari 2025, dr. Muhammad Pranandi, Sp.P.D, dokter spesialis penyakit dalam dari RSPI Puri Indah, mengungkapkan bahwa konsumsi makanan dalam menu all you can eat, khususnya yang mengandung daging merah, memiliki potensi untuk meningkatkan risiko hipertensi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama kandungan lemak jenuh dan garam yang terkandung dalam hidangan yang disajikan.

Diderita Emilia Contessa, Diabetes Bisa Berujung ke Komplikasi Mata?

Ilustrasi hipertensi.

Photo :
  • Pixabay/rawpixel

"Bukan dagingnya yang menyebabkan hipertensi, tetapi bumbu dengan kandungan garam yang tinggi itu yang memicu masalah tersebut," jelas Nandi.

Mengenal Butcher: Profesi Menjanjikan dengan Gaji Fantastis di Luar Negeri

Bagi orang-orang yang memiliki masalah dengan metabolisme kolesterol atau sudah menderita hipertensi, konsumsi daging dalam jumlah banyak dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka.

Meskipun demikian, dr. Nandi menjelaskan bahwa hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Bagi mereka yang memiliki metabolisme kolesterol yang baik, makan daging dalam jumlah yang wajar biasanya tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kadar kolesterol maupun tekanan darah.

"Saya sudah makan daging berkali-kali, tetapi kolesterol tetap normal," ujarnya.

Selain mengatur pola makan, dr. Nandi juga menekankan pentingnya olahraga rutin dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah hipertensi. Meskipun seseorang tidak memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik tetap bisa memicu terjadinya hipertensi.

“Jika setelah makan langsung tidur atau tidak bergerak, maka tekanan darah bisa meningkat. Mungkin efeknya tidak langsung terasa, namun dalam beberapa tahun ke depan, tekanan darah bisa meningkat hingga mencapai 160, yang tentu saja berbahaya,” kata dr. Nandi.

Olahraga, menurutnya, sangat penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Dengan rutin berolahraga, tubuh akan lebih efisien dalam mengatur aliran darah dan menjaga kesehatan pembuluh darah. Olahraga juga membantu mengurangi stres, yang merupakan salah satu faktor pemicu hipertensi.

Ilustrasi pria marah/emosi.

Marah-marah Tidak Selalu Jadi Penyebab Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasan Dokter

Sering marah-marah atau emosi yang tidak terkendali sering dianggap sebagai salah satu penyebab utama terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025