Diderita Emilia Contessa, Diabetes Bisa Berujung ke Komplikasi Mata?
- VIVA.co.id/Al Amin
Banyuwangi, VIVA – Penyanyi yang juga ibunda dari Denada, Emilia Contessa meninggal dunia. Emilia Contessa meninggal pada Senin 27 Januri 2025 pukul 18.00 WIB di Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkan keterangan dari manager Denada Risna Ories, sebelum meninggal dunia, Emilia Contessa memiliki riwayat penyakit diabetes. Selain itu, Emilia Contessa juga memiliki riwayat darah tinggi atau hipertensi. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
Sebelum meninggal, Emilia Contessa sempat mengabadikan momen pengobatan mata di salah satu rumah sakit khusus mata. Dalam unggahan Emilia Contessa di akun Instagramnya @senatoremilia, dirinya mengucapkan rasa terima kasih terhadap salah satu dokter mata lantaran treatment yang diberikan sehingga dia tidak perlu lagi menjalani pengobatan di Singapura.
"DR. Dr Elvioza… beliau ini yang membuat saya gak mondar mandir ke Singapura lagi untuk berobat mata… terima kasih dokter," tulis dia pada 2023 lalu, dikutip VIVA.
Berkaca pada mendiang Emilia Contessa, lantas bagaimana diabetes bisa mempengaruhi kesehatan mata? Melansir laman National Instititue of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, diabetes sendiri bisa menyebabkan masalah pada mata. Diabetes memengaruhi mata Anda ketika glukosa darah, juga disebut gula darah, terlalu tinggi.
Dalam jangka pendek, pasien diabetes tidak mungkin mengalami kehilangan penglihatan akibat kadar glukosa darah tinggi. Namun ketika kadar glukosa tinggi dapat mengubah kadar cairan atau menyebabkan pembengkakan pada jaringan mata yang membantu Anda untuk fokus, yang menyebabkan penglihatan kabur. Jenis penglihatan kabur ini bersifat sementara dan hilang saat kadar glukosa Anda mendekati normal.
Jika kadar glukosa darah tetap tinggi dalam jangka waktu lama, hal itu dapat merusak pembuluh darah kecil di bagian belakang mata. Kerusakan ini dapat dimulai selama pradiabetes, saat kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis menderita diabetes.Â
Pembuluh darah yang rusak dapat mengeluarkan cairan dan menyebabkan pembengkakan. Pembuluh darah baru yang lemah juga dapat mulai tumbuh. Pembuluh darah ini dapat menyebabkan perdarahan ke bagian tengah mata, dan menyebabkan jaringan parut, atau menyebabkan tekanan tinggi yang berbahaya di dalam mata.
Ada beberapa jenis masalah kesehatan mata yang disebabkan oleh diabetes beberapa di antaranya:
Retinopati diabetic
Pembuluh darah yang rusak dapat membahayakan retina, yang menyebabkan penyakit yang disebut retinopati diabetik. Pada retinopati diabetik tahap awal, pembuluh darah dapat melemah, menonjol, atau bocor ke dalam retina. Tahap ini disebut retinopati diabetik nonproliferatif.
Jika penyakitnya memburuk, beberapa pembuluh darah akan tertutup, yang menyebabkan pembuluh darah baru tumbuh, atau berkembang biak, di permukaan retina. Tahap ini disebut retinopati diabetik proliferatif. Pembuluh darah baru yang abnormal ini dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius.
Edema macula diabetic
Bagian retina yang Anda butuhkan untuk membaca, mengemudi, dan melihat wajah disebut makula. Diabetes dapat menyebabkan pembengkakan pada makula, yang disebut edema makula diabetik.Â
Seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat merusak ketajaman penglihatan di bagian mata, yang mengakibatkan hilangnya sebagian penglihatan atau kebutaan. Edema makula biasanya terjadi pada orang yang sudah memiliki tanda-tanda retinopati diabetik lainnya.
Glaukoma
Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang dapat merusak saraf optik, yakni kumpulan saraf yang menghubungkan mata ke otak. Diabetes menggandakan risiko terkena glaukoma, yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan dan kebutaan jika tidak diobati sejak dini.
Katarak
Lensa di dalam mata kita adalah struktur bening yang membantu memberikan penglihatan tajam—tetapi lensa cenderung menjadi keruh seiring bertambahnya usia. Orang dengan diabetes lebih mungkin mengalami kekeruhan lensa, yang disebut katarak.Â
Orang dengan diabetes dapat mengalami katarak pada usia lebih dini dibandingkan orang tanpa diabetes. Para peneliti berpendapat bahwa kadar glukosa yang tinggi menyebabkan endapan terbentuk di lensa mata Anda.