Pemeriksaan Kesehatan Gratis Jadi Kado Ultah, Bisa Dipakai Sampai Kapan?

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/rawpixel

Jakarta, VIVA – Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) akan segera bisa dinikmati masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Program yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto ini menargetkan sekitar 280 juta orang yang berarti seluruh masyarakat Indonesia. 

Menkes Budi Sebut Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tak Perlu Pakai BPJS, Tapi…

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan, PKG ini dirasa penting karena dapat menyelamatkan jiwa jika penyakit dideteksi lebih dini. Scroll untuk info selengkapnya!

“PKG kenapa penting? Karena kalau semua penyakit yang banyak menyebabkan kematian itu sifatnya gak akut tapi kronis. Butuh waktu lama sebelum meninggal. Kalau waktu lama kan bisa diobati lebih lama juga kan? Asalkan ketauannya dini,” ujar Menkes Budi saat pertemuan dengan media nasional di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu 22 Januari 2025.

Terungkap, Ini Alasan Mengapa TBC di Indonesia Susah Diatasi

“Nah masalahnya penyakit jantung, stroke ketauannya pas udah parah, jadi kematiannya tinggi. Kalau dia ketauannya dini dan ditanganinya dini, bisa diobati,” sambungnya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.
Jangan Dipecat, Kemenkes Imbau Perusahaan Lakukan Ini pada Karyawan yang Sakit TBC

Lebih lanjut Menkes menjelaskan, penyakit seperti stroke dan jantung asal rajin cek tekanan darah, gula darah hingga kolesterol, minimal setahun sekali, maka bisa memperpanjang harapan hidup.

“Yang mungkin meninggal karena jantung itu penyakitnya udah lama. Seharusnya penyakit ini bisa dicegah. Gak mungkin dia sakit jantung langsung meninggal, pasti udah lama darah tingginya, gula darahnya,” tuturnya.

“Kalau masyarakat tau supaya meninggalnya jangan usia 40, 50, dia mesti rajin cek darah yang basic. Tekanan darah, cek gula sama kolesterol. Artinya bisa dicegah, asalkan skriningnya dini. Itu sebabnya kenapa skrining gratis perlu,” tambahnya.

Menkes Budi melanjutkan, program baru dari Pemerintah ini bisa didapatkan masyarakat ketika berulang tahun. Mulai dari golongan usia pra sekolah, dewasa hingga lansia.

PKG bisa dilakukan di 10 ribu Puskesmas dan sekitar 15 ribu klinik swasta yang bekerja sama dengan BPJS. Jadi, totalnya ada sekitar 25 ribu lokasi. 

“Program pertama bagi masyarakat yang usianya di bawah usia sekolah (6 tahun ke bawah), di atas usia sekolah (18-lansia). Kapan? Pada saat dia ulang tahun. ‘Pak kalau ulang tahun saya udah lewat gimana?’ Yang Januari, Februari (2025), boleh sampe akhir April. Kalau ulang tahun Desember, bisa sampe satu bulan sesudahnya,” bebernya.

“Jadi semua yang ulang tahun, dapet skrining gratis ini sampe satu bulan sesudahnya. Kalau ulang tahunnya Mei bisa sampai akhir Juni. Khusus Januari-Februari (2025) karena udah lewat boleh sampai April,” imbuhnya.

Lalu, kapan pemeriksaan kesehatan gratis ini bisa mulai dilakukan?

“Waktu itu Pak Prabowo bilangnya Februari, tapi balik lagi ini kan yang menjalankan kepala daerah, kita pengalaman dari COVID, program apa pun kalau kepala daerahnya gak support, susah, karena yang punya aparat kepala daerah,” pungkasnya.

“Nah, kepala daerah ini kan bakal diganti, kalau kita udah jelasin ke kepala daerah yang lama, kemudian diganti kan kita harus jelasin dua kali. Jadi kita tunggu dulu sampai pelantikan. Pelantikan kalau gak salah tanggal 10 atau 12 (Februari 2025), nah di situ kita akan konsultasi ke bapak Presiden untuk kick off-nya,” tutup Menkes Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya