Tetap Pakai Masker! Transportasi Umum Bisa Jadi Sarang Penularan TBC
- Pixabay/ Ryan McGuire
Jakarta, VIVA – Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularannya memang tidak secepat dan seganas virus COVID-19, namun bisa ditemui di mana saja termasuk transportasi umum.
Dalam transportasi umum, ada kerumunan orang yang menaiki kendaraan bersama sehingga udaranya pun tercampur aduk dengan kondisi kesehatan masing-masing orang. Bahkan bukan hanya TBC, transportasi umum bisa menjadi sarang penyebaran banyak penyakit lainnya.
"Transportasi umum bisa jadi risiko penularan TBC. Bukan hanya TBC, banyak penyakit menular lainnya karena itu kerumunan, berdesakan. Sehingga disarankan bagi yang sakit pakai masker, yang sehat juga pakai masker," jelas Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Ina Agustina Isturini, MKM, dalam media briefing secara daring, Selasa 21 Januari 2025.
Berdasarkan data dari Global TB Report 2023, jumlah kasus TBC di Indonesia diperkirakan mencapai 1.060.000 kasus per tahun. Di tahun tersebut, diestimasi di dunia ini terjadi sekitar 10,8 juta orang sakit TBC dan 1 juta orang meninggal karenanya.
Banyak upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kasus TBC, termasuk upaya pencegahan yang sangat penting disadari dan dilakukan oleh semua masyarakat. Kementerian Kesehatan mengimbau tindak pencegahan ini terutama harus dilakukan pada orang yang berisiko tinggi terpapar TBC.
Penyakit ini masih bisa dicegah dengan berbagai upaya mulai dari menjaga kebersihan diri, menghindari kerumunan, hingga meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak muda terserang penyakit. dr. Ina menilai pola hidup bersih yang dulu dilakukan oleh masyarakat Indonesia semasa pandemi COVID-19 sudah sangat baik sehingga harus dilanjutkan meskipun pandemi sudah berlalu.
Mencuci tangan dengan sabun adalah hal yang paling mendasar. Kemudian menggunakan masker ketika berada di tempat umum, baik bagi orang yang sedang sakit maupun yang sehat. Jangan lupa juga menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga makanan agar daya tahan tubuh meningkat.
"TBC nggak secepat COVID ya, kalau COVID beberapa detik bisa tertular. TBC kontaknya lebih lama, sekitar 6-8 jam sehari selama 4 hari. Makanya menjaga penularan itu dengan menghindari kerumunan, menjaga daya tahan tubuh," katanya.