Pro Kontra Susu Perlu atau Tidak di Menu MBG? Pakar Gizi: Kalau Diganti Protein Lain Gak Tepat!

Ilustrasi susu/anak.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah diluncurkan Pemerintah. Program ini dirancang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia dan menyasar kelompok usia tertentu. 

Pelaksanaannya telah dimulai sejak beberapa waktu lalu, namun tak lepas dari sorotan dan pro kontra di masyarakat. Termasuk, perlu tidaknya susu sebagai bagian dari program. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Pada awal promosi, pemerintah menetapkan susu sebagai komponen wajib dalam menu. Namun, dalam implementasinya, ada sekolah atau wilayah yang menyertakan susu, sementara lainnya tidak. 

Potret Menu Makanan Bergizi Gratis

Photo :
  • Tangkapan Layar X

Medical Influencer PB IDI, DR Dr Tan Shot Yen, M.Hum, menilai, susu dirasa tidak perlu karena merupakan bagian dari protein hewani, yang sudah ada dalam konsep gizi seimbang.

“Memang gak ada susu, karena kita sekarang dalam konsep gizi seimbang. Kalau orang-orang dj luar sana masih ada yang menuntut mesti ada susu, justru kita harus klarifikasi bahwa kita sudah tidak lagi di Orde Lama yang menganut 4 Sehat 5 Sempurna, kita sekarang berada di orde kekinian bernama Gizi Seimbang,” jelas dr Tan saat media breafing beberapa waktu lalu.

Dalam gizi seimbang, dr Tan menjelaskan, susu merupakan bagian dari protein hewani. Oleh karena itu, menurutnya, susu bisa diganti dengan protein hewani lain yang dianggap lebih berkualitas.

Namun berbeda pandangan, Pakar Gizi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Tria Astika Endah justru menilai, wacana menggantikan susu dengan sumber protein lainnya tidak tepat. 

Menteri P2MI Dorong Program Makan Bergizi Gratis Diterapkan untuk PMI

Dia menyebut susu dapat memberikan kesehatan yang berbeda dari pangan nabati, bahkan pangan hewani lainnya, yang dapat sangat sulit digantikan dalam pola makan sehat.

“Paket gizi yang lengkap dalam susu memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak-anak,” kata Prof Tria di acara Workshop Media bertajuk ‘Peran Penting Susu dalam Makanan Bergizi Gratis’, di Jakarta, Rabu 15 Januari 2025.

Khofifah Sebut Menu Makan Bergizi Masuk Pesantren Akan Terasa Mewah

Prof Tria mengatakan, susu sangat memberi banyak manfaat untuk anak di masa pertumbuhannya. Misalnya seperti kalsium dan fosfor untuk pembentukan tulang usia anak-anak. Bahkan susu juga mengandung protein, dan asam lemak esensial seperti omega 3, omega 6, DHA yang diperlukan untuk perkembangan otak.

Khofifah Usul PAUD Dapat Program Makan Bergizi Gratis

Selain kaya nutrisi, susu juga merupakan sumber protein yang disukai oleh siswa. Maka dari itu, Prof. Tria menyebut susu merupakan komponen penting dalam yang semakin dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 mendatang.

“Susu adalah makanan kaya gizi yang lezat, memberikan nilai penting untuk makanan bergizi gratis di sekolah,  menyehatkan dan disukai secara umum oleh siswa,” kata Tria.

Hal senada juga disampaikan dokter spesialis anak, dr. Huminsa Ranto Morison Panjaitan, Sp.A yang mengatakan bahwa susu memiliki banyak manfaat. 

“Seperti kalsium, protein, vitamin D yang baik untuk tumbuh kembang anak. Kandungan tersebut sangat berguna dan dibutuhkan anak-anak di masa pertumbuhannya,” pungkas dr Huminsa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya