Mitos atau Fakta: Paha Gatal Saat Lari Tanda Lemak Terbakar Maksimal?
- Freepik/master1305
Jakarta, VIVA – Lari menjadi salah satu olahraga paling mudah dan gratis yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Lari juga menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Selain murah dan mudah, lari juga diketahui paling signifikan dalam membakar kalori dalam tubuh.
Berlari dalam kecepatan 5mph selama 30 menit diketahui dapat membakar 308 kalori. Hal ini akan berbeda jika Anda bisa menambah kecepatan berlari. Misalnya saja Anda berlari dengan kecepatan 10mph selama 30 menit diketahui dapat membakar 616 kalori.
Bahkan orang dewasa dengan berat badan 84 kg yang berlari selama satu jam dengan jarak 5 km dapat membakar sekitar 533 kalori. Menjadi primadoma untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan, ternyata ada banyak mitos yang ramai di kalangan masyarakat terkait dengan aktivitas lari.
Misalnya saja, paha menjadi terasa gatal saat berlari yang diasumsikan bahwa lemak terbakar lebih banyak. Lantas benarkah demikian? Terkait hal itu, dr. Tirta angkat bicara, dia menjelaskan bahwa ketika berlari atau saat menjalani aktivitas leg day paha menjadi gatal itu lantaran dua kemungkinan.
Pertama, bisa jadi celana yang digunakan berjamur, atau yang kedua lantaran efek pembesaran pembuluh darah kapiler.
“Paha dalam saat lari atau leg day gatal-gatal. Ini bisa dua kemungkinan celana dalammu jamuran ketika kena keringat jadi gatal-gatal. Atau kedua paha gatal-gatal karena efek pembesaran pembuluh darah kapiler jadi peningkatan darah di otot. Sehingga terjadi rasa manifestasi gatal, kalau gatalnya terus-menerus ya distop siapa tahu celana dalam kita belum di cuci,” kata dia dikutip dari video yang diunggah di akun TikTok @dr. Tirta.
Namun di sisi lain, banyak dari mereka yang ogah atau enggan berlari lantaran berbagai alasan. Salah satunya adalah ketakutan akan muntah usai berlari. Terkait dengan orang-orang yang muntah usai berlari, dr. Tirta menyebut insiden itu lantaran peningkatan kerja intra abdomen.
“Kenapa lari kita mual muntah kemungkinan besar ada reaksi dalam tubuhmu, effortmu terlalu keras sehingga meningkatkan intra abdomen. Makanya pada beberapa orang yang ngoyo banget lari atau justru jam makan beratnya terlalu dekat dengan lari itu habis lari muntah,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan kepala yang menjadi pusing usai berlari, dr. Tirta menyebut bahwa hal itu menandakan seseorang mengalami dehidrasi. Sakit kepala usai berlari juga bisa menandakan seseorang mengalami penurunan gula darah atau hipoglikemi.
“Kenapa habis lari merasa kepala pusing? itu ciri dehidrasi dan hipoglikemi, atau bahkan atau bisa terjadi heatsroke, kekurangan cairan. Hipoglikemi jadi kamu ngoyo di zona 3-4 yang terbakar itu kadar gulanya, sehingga gula di dalam tubuhmu low. Makanya itu ada energi gel,” ujar dia.