Inovasi Terbaru dalam Dunia Kedokteran, Kenali Lebih Dekat SOMATOM Force Teknologi Canggih untuk Jantung Sehat

Sumber :
  • VIVA.co.id/Isra Berlian

Jakarta, VIVA – Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua usia adalah 8,5 kasus per 1.000 penduduk. 

Berapa Normalnya Langkah Manusia

Sementara laporan global IHME 2019 menunjukkan terdapat 17,8 juta kematian setiap tahunnya akibat penyakit jantung, yang diproyeksikan akan meningkat menjadi 24,2 juta pada 2030. Penyebab utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok,kurang olahraga, konsumsi gula, garam, dan lemak yang tinggi, serta asupan buah dan sayur yang tidak mencukupi kebutuhan harian. 

Gejala penyakit jantung yaitu nyeri dada, pusing, dan detak jantung tidak teratur, yang insidennya dapat dicegah hingga 80 persen jika memperbaiki gaya hidup sehat serta melakukan deteksi dini. Kemajuan teknologi medis memegang peran penting untuk mengatasi peningkatan beban penyakit kardiovaskular, serta meningkatkan deteksi dan pengobatan dini. 

10 Buah Penurun Kolesterol Tinggi yang Ampuh dan Aman Dikonsumsi

Kini terbaru hadir SOMATOM Force computed tomography. Ini merupakan inovasi terbaru yang tidak hanya menekankan dedikasi rumah sakit untuk memerangi penyakit jantung, tetapi juga menjadi langkah transformatif dalam pengadaan diagnostik yang presisi dan peningkatan perawatan pasien, khususnya pada kondisi yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat dan yang terdeteksi stadium lanjut.

Sistem CT mutakhir ini akan meningkatkan kemampuan RS dalam pencitraan kardiovaskular secara signifikan, yang kemudian membuktikan komitmennya untuk memberikan layanan kesehatan kelas dunia. 

RS Pondok Indah-Puri Indah Hadirkan Teknologi CT Scan Canggih Untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung

Dengan kecepatan, ketepatan, dan kemampuan yang sangat baik untuk menghasilkan pencitraan berkualitas tinggi dengan paparan radiasi yang lebih rendah, teknologi ini akan mampu untuk memberikan akurasi diagnostik yang sangat baik khususnya dalam perawatan kardiovaskular.  Hal ini memungkinkan adanya deteksi dini dan perawatan yang lebih efektif untuk penyakit yang berhubungan dengan jantung.

"SOMATOM Force tidak hanya meningkatkan pencitraan kardiovaskular, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan di bidang lain yang juga penting seperti onkologi, neurologi, dan perawatan emergensi,” tambah kata Direktur Regioal MitraKeluarga Group, dr. Arina Yuli Roswiyati, MS., MARS.

SOMATOM Force memiliki beberapa manfaat utama untuk meningkatkan pencitraan kardiovaskular. Kemampuan pemindaiannya yang sangat cepat dapat memungkinkan pencitraan jantung secara mendetail dalam satu detak jantung, di mana sistem CT ini menghasilkan diagnosis presisi tinggi bahkan pada pasien dengan irama jantung yang tidak teratur. 

Sistem CT ini mengutamakan keselamatan pasien melalui kemampuannya dalam meminimalkan paparan radiasi dan mengurangi jumlah zat kontras yang diperlukan selama pemindaian berlangsung. Teknologi sumber ganda (dual-source technology) memberikan pencitraan berkecepatan tinggi dengan resolusi tinggi, yang juga mampu mengakomodasi kasus rumit sekalipun seperti pasien dengan perangkat implan atau skor kalsium yang tinggi. 

Selain itu, kemampuannya untuk melakukan pemindaian tanpa perlu menahan napas atau beta-blocker memperluas akses perawatan ke lebih banyak pasien, termasuk anak-anak dan mereka yang memiliki kondisi kritis.

“Dengan SOMATOM Force, sebuah solusi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pencitraan kardiovaskular yang paling rumit sekalipun. Teknologi kami tidak hanya memberikan akurasi diagnostik yang canggih, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pasien,” kata Country Head Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer.

Marissa Haque.

Mengenal Sindrom Kematian Mendadak, Seperti yang Dialami Marissa Haque

Aktris sekaligus politikus, Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu dini hari, 2 Oktober 2024. Istri Ikang Fawzi itu menghembuskan napas terakhirnya di usia ke-61. 

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024