Terlalu Perfeksionis Ternyata Gak Baik Buat Jantung, Awas Kepribadian Tipe A Berisiko Alami Aritmia

Ilustrasi terkena serangan jantung
Sumber :
  • chajamp dari Freepik

Jakarta, VIVA – Emosi yang dirasakan oleh seseorang diketahui dapat memengaruhi kondisi kesehatan. Misalnya, seseorang yang mengalami stres berkepanjangan hingga mengalami gangguan kesehatan mental maka akan berdampak juga pada kondisi kesehatan fisiknya. 

1 Juta Orang Indonesia Menderita Fibrilasi Atrium pada Jantung, Pria Ternyata Lebih Berisiko! Ini Penyebabnya

Salah satu penyakit yang gejalanya sering terabaikan dan tidak disadari namun berakibat fatal adalah Fibrilasi Atrium (FA) yang merupakan salah satu jenis penyakit aritmia jantung. Penyakit yang satu ini berkaitan dengan kondisi emosi seseorang seperti stres, kecemasan, hingga depresi. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Sejumlah penelitian mengatakan bahwa merasa depresi atau cemas dapat memperburuk gejala FA, merasa marah atau stres terhadap pekerjaan juga meningkatkan risiko penyakit ini. Selain itu, memiliki masalah kecemasan meningkatkan risiko kembalinya FA setelah beberapa perawatan. Dalam penelitian lain menemukan, tipe kepribadian seseorang ternyata juga  memengaruhi risiko terjadinya FA pada jantung.

Intravascular Lithotripsy Selamatkan Pasien dengan Penyempitan Pembuluh Darah

Ilustrasi jantung.

Photo :
  • Pixabay/sbtlneet

"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa emosional menyebabkan terjadinya aritmia dan FA lebih tinggi, ada studi melihat personality tipe A dan B," jelas Ahli Aritmia di Heartology Cardiovascular Hospital, Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K), dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 8 Januari 2025. 

Studi: Naik Tangga Sama Efektifnya dengan Berjalan 10 Ribu Langkah, Bisa Bakar Kalori Lebih Cepat!

"Penelitiannya, personality tipe A terjadi FA lebih tinggi, itu adalah orang yang perfeksionis, lebih emosional, ini lebih tinggi risiko FA dibanding orang yang lebih easy going, nggak stres, nggak emosional, nggak perfeksionis," tambahnya. 

Orang dengan tipe kepribadian A biasanya memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Mereka cenderung lebih suka dengan tantangan baru dan punya tujuan yang sulit. Ini adalah orang dengan tipe yang sangat pekerja keras dan berjiwa kompetisi tinggi. Sedangkan orang dengan tipe kepribadian B, cenderung lebih easy going dan lebih fleksibel dalam menjalani hidupnya.

Ahli jantung tersebut menyarankan agar orang-orang yang cenderung punya sifat perfeksionis mengatur pola hidupnya dengan lebih baik. Disarankan untuk lebih terbuka dan mudah menerima keadaan daripada memikirkan segala sesuatu sampai membuat stres dan menyebabkan kesehatan jantung menurun.

"Atur pola hidup, jangan terlalu perfeksionis, kalau punya personality tipe A coba lebih easy going karena ini faktor yang signifikan terjadinya pada penyakit FA," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya