5 Menu Sarapan Terburuk Menurut Ahli Gizi, Miris! Kebanyakan Dianggap Sehat
- Pixabay/ Einladung_zum_Essen
Jakarta, VIVA – Sarapan memiliki banyak manfaat. Sebuah studi dalam Journal Medicine menemukan bahwa mereka yang sarapan 7 kali dalam seminggu, mengalami penurunan risiko penyakit jantung, diabetes dan obesitas.
Namun, menu yang Anda pilih adalah hal yang paling penting. Sebab, setelah semalaman tidak makan, sarapan menjadi kesempatan pertama untuk memberi tubuh beberapa nutrisi. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
Oleh karena itu, mulai sekarang jangan lagi mengonsumsi salah satu dari 5 menu sarapan berikut ini, karena dianggap sebagai yang terburuk oleh ahli gizi. Apa saja? Berikut penjelasannya, dilansir Express, Rabu 8 Januari 2025.
Croissant dengan mentega atau selai
Jika Anda terbiasa mengonsumsi menu ini untuk menu sarapan, cobalah untuk mempertimbangkannya kembali.
“Kombinasi ini sebagian besar adalah karbohidrat olahan dengan tambahan gula dan tidak menawarkan banyak protein atau serat,” kata Nichola Ludlam-Raine, ahli diet terdaftar sekaligus penulis How Not to Eat Ultra-Processed.
“Protein adalah raja dalam hal mengelola nafsu makan Anda dan meningkatkan metabolisme, yang memungkinkan Anda untuk mempertahankan lebih banyak otot tanpa lemak, sambil menjaganya tetap terkendali,” tambah Mark Gilbert, ahli gizi untuk The 1:1 Diet.
Tidak hanya itu, croissant polos juga mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, yang berkontribusi meningkatkan kadar kolesterol jahat. Sebaliknya, Nichola menyarankan untuk mengonsumsi keju dan tomat sebagai topping roti panggang atau croissant mini dengan salad buah ditambah yogurt dan biji-bijian.
Hanya bergantung pada kopi di pagi hari bisa melemahkan. Nichola mengatakan, meski kopi hitam rendah kalori dan dapat memberikan energi cepat berkat kandungan kafeinnya, namun hanya minum kopi hitam saja tidak menawarkan nutrisi penting.
“Minum kopi dengan perut kosong juga dapat mengiritasi lapisan lambung, berpotensi menyebabkan refluks asam atau ketidaknyamanan. Sementara latte atau cappuccino tidak cukup sebagai pengganti makanan. Ini bisa membuat Anda lapar atau mengidam camilan manis saat masih pagi,” beber Nichola.
Sedangkan jika minum kopi manis, di dalamnya hanya terdapat gula dan kalori tanpa memberikan rasa kenyang atau nutrisi yang bertahan lama.
“Ini dapat menyebabkan lonjakan yang cepat dan penurunan kadar gula darah berikutnya, sehingga membuat Anda merasa lelah atau lapar segera setelahnya,” tuturnya.
Sandwich dengan bacon
National Health Service (NHS) mengatakan, konsumsi terlalu banyak daging olahan atau sosis dapat meningkatkan risiko kanker usus (kolorektal) dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi karena kadar garamnya yang tinggi. Alih-alih bacon, Nichola lebih menyarankan konsumsi telur atau salmon asap.
“Nikmati hanya sesekali (bacon) - kurang dari 70 gram sesuai saran NHS - dan pasangkan dengan roti gandum serta sayuran untuk menambah serat dan nutrisi,” sarannya.
Sereal
Nichola memperingatkan sereal manis hanya boleh dimakan sesekali. Asupan gula yang berlebihan telah dikaitkan dengan kenaikan berat badan, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
“Pilihlah sereal tinggi serat, rendah gula seperti gandum, bran flakes, gandum parut atau muesli tanpa gula tambahan. Serat yang terkandung di dalamnya dapat mendukung pencernaan,” kata Nichola.
“Menambahkan protein seperti yogurt Yunani atau susu, dan lemak sehat seperti kacang-kacangan atau biji-bijian, membuatnya lebih bergizi,” tambahnya.
Buah
Buah memang mengandung banyak nutrisi dan menjadi sumber karbohidrat. Namun menurut Nichola, buah bisa menyebabkan lonjakan energi yang cepat sehingga membuat Anda cepat lapar.
“Sebagai gantinya, baik apel, pir, beri atau jeruk, pasangkan dengan protein dan lemak. Tambahkan kacang-kacangan, biji-bijian. Campur dengan yogurt Yunani atau keju cottage atau campurkan ke dalam smoothies dengan susu, bubuk protein dan alpukat,” jelasnya.