China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Ilustrasi populasi warga China.
Sumber :
  • The Irish Time

China, VIVA – China sedang menghadapi wabah Human Metapneumovirus (HMPV), lima tahun setelah pandemi COVID-19. Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti halnya masa-masa awal COVID-19 dahulu.

Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Bedanya Virus HMPV dan COVID-19?

Video yang dibagikan secara online menunjukkan rumah sakit yang penuh sesak, sejumlah netizen mengatakan bahwa ada banyak virus dan penyakit yang dikeluhkan, termasuk influenza A, HMPV, Mycoplasma pneumoniae, dan COVID-19, sedang beredar di Cina. Scroll untuk informasi selengkapnya!

"China Menyatakan Keadaan Darurat karena Epidemi Membebani Rumah Sakit dan Krematorium. Berbagai virus, termasuk Influenza A, HMPV, Mycoplasma pneumoniae, dan COVID-19, menyebar dengan cepat di seluruh Tiongkok," cuit akun X @COVID19_disease, dikutip Jumat 3 Januari 2025.

Kemenkes Konfirmasi: HMPV Bukan Virus Baru di Indonesia

Ilustrasi virus.

Photo :
  • Pixabay/geralt

Korban Tewas Akibat Gempa Dahsyat di Tibet Mencapai 95 Orang

Ilustrasi virus.

Photo :

Langkah untuk membentuk sistem khusus ini bertujuan untuk membantu pihak berwenang menetapkan protokol untuk menangani patogen yang tidak diketahui, berbeda dengan tingkat kesiapsiagaan yang lebih rendah lima tahun lalu ketika virus corona baru yang menyebabkan COVID-19 pertama kali muncul.

Melansir NDTV, Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional akan menetapkan prosedur bagi laboratorium untuk melaporkan dan bagi lembaga pengendalian dan pencegahan penyakit untuk memverifikasi dan menangani kasus-kasus tersebut. Data penyakit pernapasan akut menunjukkan tren peningkatan infeksi secara keseluruhan pada minggu 16-22 Desember, menurut pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis.

Kasus-kasus baru yang terdeteksi mencakup patogen seperti rhinovirus dan human metapneumovirus, dengan kasus-kasus metapneumovirus manusia di antara orang-orang di bawah usia 14 tahun yang menunjukkan tren peningkatan, terutama di provinsi-provinsi bagian utara.

Seorang ahli pernapasan di sebuah rumah sakit Shanghai memperingatkan masyarakat agar tidak menggunakan obat antivirus secara membabi buta untuk melawan metapneumovirus manusia, yang belum ada vaksinnya namun gejalanya mirip dengan flu.

"Oleh karena itu, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat sebagai respons terhadap meningkatnya epidemi," cuitnya lagi.

Ilustrasi virus.

Terpopuler: Psikologi Ungkap 18 Tanda IQ Rendah hingga Bedanya Virus HMPV dan COVID-19

Kanal Lifestyle VIVA.co.id, pada hari Selasa, 7 Januari 2025, memiliki empat artikel dengan jumlah pembaca paling banyak. Apa saja?

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025