Kenali Penyebab Diabetes Tipe 2, IDI Biak Numfor Berikan Solusi Pengobatan
- pixel-shot.com dari Freepik
VIVA – Menurut informasi dari idibiaknumfor.org, diabetes adalah salah satu penyakit yang paling umum diderita oleh masyarakat Indonesia. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita diabetes tipe 2 di Indonesia akan meningkat signifikan menjadi 16,7 juta pada tahun 2045, dengan mayoritas penderita berusia antara 20 dan 59 tahun.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Biak Numfor adalah organisasi profesi yang menaungi para dokter di wilayah Kabupaten Biak Numfor. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pengembangan profesi kedokteran.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan diabetes tipe 2 adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) akibat resistensi insulin dan penurunan produksi insulin oleh pankreas. Ini adalah jenis diabetes yang paling umum, dengan sekitar 90% dari semua kasus diabetes melibatkan tipe ini.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung pentingnya program kesehatan terutama edukasi terkait bahaya penyakit diabetes tipe 2 bagi kesehatan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab terjadinya diabetes tipe 2 serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit diabetes tipe 2?
Dilansir dari laman https://idibiaknumfor.org, diabetes tipe 2 adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat resistensi insulin dan penurunan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya diabetes tipe 2 meliputi:
1. Produksi insulin yang tidak cukup
Produksi insulin adalah faktor utama dalam diabetes tipe 2. Dengan meningkatnya resistensi insulin, pankreas mungkin tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dengan waktu, sel-sel penghasil insulin pankreas dapat rusak.
2. Adanya resistensi insulin
Faktor selanjutnya adalah resistensi insulin. Sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan baik. Ini menyebabkan kadar gula darah meningkat.
3. Kelebihan berat badan atau obesitas
Studi menunjukkan bahwa berat badan berlebihan bisa menjadi tanda diabetes. Risiko utama terkena diabetes tipe 2 adalah obesitas, terutama penumpukan lemak di area perut. Resistensi insulin dapat meningkat jika memiliki berat badan yang berlebihan.
4. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti pola makan, paparan terhadap racun tertentu, dan infeksi juga dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan terjadinya diabetes tipe 2.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes tipe 2?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah meneliti lebih lanjut terkait penyakit Diabetes Tipe 2. Pengobatan untuk penderita diabetes tipe 2 bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa obat dan terapi yang direkomendasikan:
1. Sulfonilurea
Sulfonilurea adalah kelompok obat yang digunakan dalam penanganan diabetes tipe 2. Obat golongan sulfonilurea hadir dalam sediaan tablet. Obat-obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
2. Glimepiride
Salah satu obat diabetes tipe 2 yang diberikan oleh dokter adalah glimepiride, yang termasuk golongan sulfonylureas yang dapat menurunkan gula darah dengan membantu produksi lebih banyak insulin.
3. Empagliflozin
Obat ini dapat mencegah penyerapan kembali glukosa oleh ginjal, sehingga lebih banyak glukosa dikeluarkan melalui urin. Dokter akan memberikan dosisnya sekali sehari.
4. Dapagliflozin
Sama seperti empagliflozin, obat ini membantu mengeluarkan glukosa melalui urin. Dokter akan memberikan dosis sekali sehari, seringkali juga dikombinasikan dengan obat lain.
Penggunaan obat-obatan ini harus berdasarkan resep dokter dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pasien. Selain pengobatan, perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan olahraga juga sangat penting dalam pengelolaan diabetes tipe 2.