6 Pilihan Obat Panu Paling Ampuh agar Cepat Sembuh
- kwangmoop dari Freepik
VIVA – Menurut informasi dari pafikotapalembang.org, banyak orang menganggap panu sebagai sebuah penyakit karena tidak menjaga kebersihan. Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur ini juga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kotor. Penyakit ini menyebabkan bercak-bercak putih yang dapat menyebar di bagian tubuh tertentu seiring berjalannya waktu.
Secara umum, panu, atau yang secara medis dikenal sebagai tinea versicolor atau pityriasis versicolor, adalah infeksi jamur yang umum terjadi pada kulit. Panu adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia yang secara alami terdapat di permukaan kulit. Infeksi ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada kulit yang dapat berwarna lebih terang atau lebih gelap dibandingkan dengan kulit di sekitarnya. Bercak ini biasanya muncul di area tubuh seperti punggung, dada, leher, dan lengan.
Tidak perlu khawatir, terdapat beberapa obat panu yang bisa digunakan untuk mengobatinya dengan cepat, dan dapat ditemukan di apotek terdekat.
Apa saja penyebab utama terjadinya panu?
Panu, atau tinea versicolor, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia yang biasanya hidup di permukaan kulit. Berikut adalah penyebab utama terjadinya panu meliputi:
1. Kelembapan dan suhu tinggi
Panu lebih umum terjadi di daerah dengan iklim panas dan lembap. Kelembapan yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko terjadinya panu.
2. Keringat berlebih
Produksi keringat yang berlebihan, terutama saat berolahraga atau dalam cuaca panas, dapat menyebabkan kulit tetap lembap dan memfasilitasi pertumbuhan jamur Malassezia. Keringat yang tidak segera dibersihkan dapat menjadi pemicu utama.
3. Kulit berminyak
Kulit berminyak sering kali lebih rentan terhadap infeksi jamur seperti panu karena kelenjar sebaceous menghasilkan minyak berlebih.
4. Perubahan hormon
Perubahan hormonal, seperti yang terjadi pada remaja selama masa pubertas atau pada wanita selama kehamilan, dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobiota kulit dan meningkatkan risiko panu.
5. Sistem imun yang lemah
Kondisi kesehatan tertentu atau penggunaan obat-obatan imunosupresan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk panu.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati panu?
Penyakit panu dapat diobati dengan cepat melalui beberapa obat yang tersedia di apotek terdekat. Berikut adalah obat yang direkomendasikan untuk mengobati panu meliputi:
1. Ketoconazole
Ketoconazole adalah obat antijamur yang efektif dalam membunuh jamur penyebab panu. Tersedia dalam bentuk krim atau sampo. Penggunaannya yaitu dengan mengoleskan pada area yang terinfeksi 1-2 kali sehari. Panu biasanya akan hilang dalam 2-4 minggu setelah pengobatan.
2. Clotrimazole
Clotrimazole adalah obat antijamur yang banyak digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, termasuk panu. Obat ini bekerja dengan merusak dinding sel jamur. Untuk penggunannya cukup dengan mengoleskan krim ini 2-3 kali sehari pada area yang terkena.
3. Miconazole
Miconazole merupakan obat antijamur yang efektif untuk mengobati panu dan infeksi jamur lainnya. Obat ini tersedia dalam bentuk krim. Obat ini tersedia dalam produk seperti Kalpanax dan Daktarin.
4. Selenium Sulfida
Selenium sulfida adalah obat yang dapat digunakan sebagai sampo atau lotion untuk mengatasi panu. Selain itu, obat ini juga efektif untuk mengatasi ketombe. Penggunannya, cukup dengan mengoleskan ke kulit, biarkan selama 5-10 menit, lalu bilas.
5. Itraconazole
Itraconazole adalah obat antijamur oral yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur yang lebih parah, termasuk panu.
6. Kalpanax
Kalpanax dapat mengobati infeksi jamur termasuk panu dengan efektif. Penggunannya cukup oleskan 2 kali sehari selama 2-6 minggu, lanjutkan pemakaian hingga 10 hari setelah gejala hilang.
Sebelum menggunakan obat-obatan ini, penting untuk berkonsultasi dengan apoteker untuk memastikan bahwa obat tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan dan untuk mendapatkan dosis yang tepat.