5 Tips Diet Intermittent Fasting yang Efektif untuk Pemula

Cara Sehat Menurunkan Berat Badan
Sumber :
  • istockphoto.com

Jakarta, VIVA – Diet intermittent fasting (IF) menjadi semakin populer karena cara kerjanya yang efektif dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan tubuh.

7 Jenis Jalan Kaki yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Sudah Pernah Coba?

Intermittent fasting bukanlah tentang jenis makanan yang Anda makan, melainkan tentang kapan Anda makan. Dengan mengikuti pola makan ini, tubuh dapat lebih fokus pada pembakaran lemak dan perbaikan sel.

Bagi pemula, memahami cara diet intermittent fasting yang benar sangat penting untuk meraih hasil maksimal. Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah 5 tips diet intermittent fasting yang dapat membantu Anda memulai perjalanan diet dengan sukses.

Apa Itu Metode Jalan Kaki 6-6-6, Bisa Lebih Cepat Bakar Kalori dan Turunkan Berat Badan?

Ilustrasi perut rata dari proses menurunkan berat badan.

Photo :
  • Freepik: drobotdean

1. Mulai Perlahan dengan Waktu Puasa yang Singkat

5 Olahraga Ringan Ini Ampuh Menghempaskan Lemak yang Membandel

Bagi pemula, penting untuk memulai diet intermittent fasting secara perlahan agar tubuh dapat beradaptasi dengan perubahan pola makan. Jika Anda baru pertama kali mencoba IF, cobalah metode 12/12, di mana Anda berpuasa selama 12 jam dan makan dalam jangka waktu 12 jam.

Sebagai contoh, Anda bisa mulai makan pada pukul 7 pagi dan selesai pada pukul 7 malam. Setelah tubuh mulai terbiasa, Anda bisa mencoba metode yang lebih intens, seperti 16/8 (puasa selama 16 jam dan makan dalam periode 8 jam). Mulai perlahan untuk menghindari rasa lapar berlebihan dan menjaga kenyamanan selama berpuasa.

2. Pilih Metode Intermittent Fasting yang Sesuai

Ada berbagai metode intermittent fasting yang bisa Anda pilih, dan penting untuk memilih yang sesuai dengan gaya hidup Anda. Beberapa metode yang populer antara lain:

Metode 16/8: Puasa selama 16 jam dan makan dalam jangka waktu 8 jam. Ini adalah metode paling umum dan mudah dilakukan.

Metode 5:2: Anda makan secara normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi kalori hanya 500-600 pada 2 hari non-berturut-turut.

Eat-Stop-Eat: Puasa selama 24 jam satu atau dua kali seminggu. Pilihlah metode yang paling nyaman dan sesuai dengan rutinitas harian Anda agar diet ini dapat dijalani dengan konsisten.

3. Perhatikan Kualitas Makanan yang Dikonsumsi

Meskipun intermittent fasting berfokus pada waktu makan, kualitas makanan yang Anda konsumsi tetap sangat penting. Selama periode makan, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks.

Hindari makanan olahan yang tinggi gula dan lemak jahat karena dapat mengganggu proses pembakaran lemak dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan memilih makanan sehat, tubuh akan mendapatkan energi yang stabil dan mendukung tujuan penurunan berat badan Anda.

4. Jaga Hidrasi dengan Baik

Selama periode puasa, tubuh masih memerlukan cairan untuk berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik dengan minum banyak air putih, teh herbal, atau kopi hitam tanpa gula.

Dehidrasi dapat menyebabkan rasa lelah dan pusing, yang bisa membuat Anda merasa tidak nyaman saat berpuasa. Menghindari minuman manis atau berkafein berlebih juga sangat penting karena bisa merusak manfaat puasa dan meningkatkan rasa lapar.

5. Tetap Konsisten dan Sabar

Diet intermittent fasting bukanlah solusi instan, dan untuk melihat hasil yang maksimal, Anda perlu konsisten dalam menjalankannya. Jangan berharap untuk melihat perubahan drastis dalam waktu singkat. Berikan tubuh waktu untuk beradaptasi dengan pola makan baru ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya