Kenali Penyakit Gondongan, IDI Kota Semarang Memberikan Informasi Pengobatan
- timeimage dari iStockphoto
VIVA – Menurut informasi dari idikotasemarang.org, salah satu penyakit yang dapat menyerang seseorang adalah parotitis atau gondongan. Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus dan menyerang kelenjar parotis di bawah telinga. Pembengkakan pada pipi dan rahang adalah tanda penyakit ini, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi otak atau kehilangan pendengaran.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kota Semarang adalah organisasi profesi yang mewakili dokter di wilayah Semarang, Jawa Tengah.
IDI Kota Semarang telah berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan kesehatan di daerahnya serta mendukung dokter dalam menjalankan tugas profesional mereka. IDI Kota Semarang juga memiliki tugas lain seperti mengembangkan profesi dokter, memberikan perlindungan hukum, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.
IDI Kota Semarang telah fokus dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Semarang. IDI Kota Semarang saat ini sedang melakukan penelitian terkait penyakit gondongan yang sering dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia, apa saja gejala seseorang mengalami penyakit gondongan serta pengobatan yang tepat bagi penderita secara baik dan tepat.
Apa saja gejala seseorang mengalami penyakit gondongan?
Dilansir dari laman https://idikotasemarang.org, gondongan, atau parotitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus, yang biasanya menyerang kelenjar parotis, mengakibatkan pembengkakan. Berikut adalah informasi penting mengenai penyakit ini, termasuk gejala, penyebab, dan pengobatan yang tepat.meliputi:
1. Pembengkakan kelenjar parotis
Salah satu tandanya adalah pipi bengkak, yang dapat terjadi pada satu sisi atau kedua sisi karena pembengkakan kelenjar parotis di bawah telinga. Ini adalah tanda yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan harus ditangani segera oleh dokter.
2. Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan
Gondongan terdiri dari nyeri di sekitar wajah dan demam, serta rasa sakit saat mengunyah makanan atau menelan, yang seringkali disertai dengan ketidaknyamanan di sekitar kelenjar parotis.
3. Hilang nafsu makan
Gondongan disebabkan oleh virus dan dikenal juga dengan istilah mumps atau parotitis. Gondongan juga dapat mengakibatkan nafsu makan menurun yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
4. Menderita gejala lainnya
Gondongan juga dapat ditandai seperti sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut serta mudah lelah. Penting bagi Anda untuk tetap menjaga pola makan lebih sehat agar terhindar dari gejala penyakit ini.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit gondongan?
IDI Kota Semarang telah meneliti lebih lanjut terkait penyakit ini. Untuk mengobati penyakit parotitis (gondongan), pengobatan yang diberikan umumnya bersifat suportif, karena belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan infeksi virus ini. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk meredakan gejala parotitis meliputi:
1. Paracetamol
Panadol mengandung paracetamol, yang dapat meredakan nyeri dan menurunkan demam secara signifikan, dan Sanmol juga mengandung paracetamol, yang dapat meredakan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri di rahang dan pipi.
2. Ibuprofen
Untuk mengurangi demam akibat gondongan, beberapa jenis obat-obatan, seperti ibuprofen atau aspirin, adalah obat antiinflamasi non steroid yang menurunkan demam dan meredakan nyeri.
3. Farsifen
Farsifen 400 mg 10 Tablet adalah obat gondongan yang paling populer. Ini mengandung paracetamol 350 mg, ibuprofen 200 mg, dan kafein 50 mg, dan dapat digunakan untuk mengobati rasa nyeri, sakit kepala, dan demam yang biasanya menyertai gondongan.
4. Becom-Zet
Becom Zet adalah suplemen multivitamin yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan kandungan vitamin E, C, B kompleks, dan zinc.
Penting untuk diingat bahwa gondongan disebabkan oleh virus, sehingga tidak ada obat antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kenyamanan pasien. Jika gejala berlanjut atau memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
