Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

Ilustrasi sel darah merah.
Sumber :
  • www.pixabay.com/qimono

Jakarta, VIVA – Talasemia adalah kelainan darah genetik yang menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. 

Waspada! Ini 13 Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan

Akibatnya, penderita harus menjalani perawatan medis jangka panjang, seperti transfusi darah, yang seringkali memerlukan perhatian dan pengelolaan yang intens. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!

Penderita talasemia membutuhkan perawatan seumur hidup dan sangat bergantung pada dukungan keluarga, terutama sosok ibu, yang berperan dalam memberikan kekuatan fisik maupun emosional bagi anak.

Penyakit X Gejalanya Mirip Flu Mewabah Lagi, Sudah Tewaskan 79 Orang di Kongo

Ilustrasi transfusi darah.

Photo :
  • Pexels/Charliehelen Robinson

Direktur Mumbai Apollo Hospital, Dr Punit Jain, mengungkapkan, di rumah sakitnya tingkat kesuksesan penanganan penyakit talasemia berkisar 90-95 persen. 

Bukan Cuma Sehat, Ini 9 Khasiat Rebusan Air Kunyit yang Mengejutkan

“Penderita talasemia umumnya harus menjalani perawatan medis jangka panjang, seperti transfusi darah, yang seringkali memerlukan perhatian dan pengelolaan yang intens,” ujar dr Punit dalam keterangannya, dikutip Jumat 20 Desember 2024.

Nah, sebagai bentuk dukungan untuk penderita dan penyintas talasemia sekaligus memperingat Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang, WOMB Women’s Community menyelenggarakan acara Light of Hope: Mother You Are an Angel.

Julia Margareth, pendiri WOMB Women’s Community, mengaku percaya bahwa kekuatan dan dukungan seorang ibu tidak hanya terletak pada peranannya dalam keluarga, tetapi juga pada kemampuannya untuk menciptakan perubahan dan dorongan yang lebih besar. 

“Kami berupaya menyediakan ruang bagi para ibu di Indonesia untuk berbagi kekuatan mereka, saling mendukung, dan memperluas wawasan. Harapan kami, WOMB dapat menjadi komunitas yang memberikan dampak positif tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global, menciptakan manfaat nyata bagi para ibu, anak dan keluarga di seluruh dunia,” tutur Julia.

Dalam kesempatan yang sama, Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, juga percaya bahwa setiap ibu berhak untuk mengapresiasi diri mereka dengan percaya diri, tanpa memandang usia atau bentuk tubuh. 

“Kolaborasi yang juga ditampilkan dalam bentuk fashion show ini tidak hanya menampilkan karya unggulan UMKM lokal yang mencerminkan keindahan warisan budaya nusantara, tetapi juga menggambarkan semangat kreativitas dan keberagaman perempuan Indonesia,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya