Nyeri Lutut Hingga Sendi Ternyata Tanda Kurang Kolagen, Ini Sederet Bahayanya Jika Tak Cepat Diatasi

Ilustrasi kram kaki.
Sumber :
  • Freepik/Drazen Zigic

Jakarta, VIVA – Pernahkah Anda merasakan nyeri di tumit saat berjalan, sendi terasa kaku, atau sulit bangun dari posisi duduk? Masalah ini seringkali dialami bahkan di usia muda dan disebabkan oleh berkurangnya kolagen dalam tubuh

6 Gerakan Olahraga Sederhana di Rumah Hanya Bermodal Kursi, Dijamin Mudah Dilakukan

Kolagen yang membentuk sekitar 80 persen struktur organik tulang, berfungsi sebagai kerangka tempat mineral seperti kalsium dan fosfat melekat, sehingga memberikan tulang kekuatan dan fleksibilitas. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Ahli kedokteran fisik dan rehabilitasi, dr. Adrian Setiaji Sp.KFR, AIFO-K, mengungkapkan, gejala seperti nyeri lutut, punggung, bahu, dan nyeri sendi lainnya saat bergerak seringkali menjadi tanda bahwa struktur tulang dan bantalan sendi mulai melemah. 

Resep Kaldu Tulang Kaya Kolagen, Lezat dan Bikin Kulit Awet Muda

“Kolagen adalah protein utama yang membentuk jaringan ikat, termasuk ligamen, tendon, dan tulang rawan. Ketika kadar kolagen menurun, tubuh kehilangan kekuatan strukturalnya. Hal ini dapat memicu osteoporosis, melemahnya otot, dan penurunan mobilitas, terutama di usia lanjut,” jelas dr. Adrian di acara Collagena Talk: Momen AHA dalam Memudahkan Hidup, di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta Timur, baru-baru ini. 

6 Rekomendasi Terbaik Obat Pereda Nyeri Sendi dan Tulang

Selain itu, kolagen juga membentuk 10 persen jaringan otot, yang membantu mempertahankan kekuatan dan elastisitas otot. Kolagen cenderung berkurang sejak usia 25 tahun, dengan rata-rata penurunan sekitar 1–1,5 persen setiap tahun 1 dan akan terus berkurang. 

Jika diakumulasi, pada usia 50 tahun, tubuh bisa kehilangan hingga 25 persen dari total kolagen alaminya. Padahal, kolagen sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang, elastisitas sendi, dan fungsi otot.

“Semakin rendah kadar kolagen, semakin besar risiko kekakuan sendi, nyeri, dan bahkan gangguan mobilitas. Tanpa asupan kolagen yang cukup, jaringan ikat menjadi lebih lemah dan kurang fleksibel,” jelasnya. 

Lebih lanjut, dokter Adrian menjelaskan, kekurangan kolagen membuat jaringan ikat menjadi lebih lemah dan kurang fleksibel, sehingga lebih rentan terhadap masalah otot, tulang, dan sendi, bahkan di usia muda.

Ia juga mengatakan, penurunan kolagen juga sering diperburuk karena gaya hidup modern, seperti postur tubuh yang salah akibat penggunaan gadget yang terus-menerus, stres dan kurangnya aktivitas fisik.

“Latihan fisik teratur, seperti berjalan atau peregangan ringan, yang dikombinasikan dengan konsumsi makanan kaya kolagen secara rutin dapat mempercepat pemulihan, meningkatkan mobilitas, dan mengurangi rasa nyeri secara efektif,” jelasnya.

Pola makan rendah kolagen juga dapat menghambat pemulihan masalah tulang, sendi, otot. Kebutuhan kolagen setiap individu berkisar antara 2.000 – 10.000 mg per hari tergantung kondisinya. Namun, memenuhi kebutuhan ini lewat makanan sehari-hari seperti kaldu tulang atau kulit ikan seringkali sulit dilakukan, sehingga dibutuhkan tambahan asupan,” terangnya. 

“Kini tren semakin berkembang, asupan kolagen ada berbagai macam, salah satunya dalam bentuk susu kolagen. Dengan pilihan asupan berupa susu kolagen, tubuh tidak hanya mendapatkan manfaat kolagen, tetapi juga kalsium dan nutrisi lain yang mendukung kesehatan tulang, sendi, dan otot,” imbuhnya. 

“Melihat tren penurunan kolagen yang semakin cepat, kami meluncurkan inovasi terbaru Collagena sebagai solusi praktis yang mudah diakses semua kalangan,” sambung Riko Sistanto, Sales & Marketing Director Mayora Group.

Selain mengandung kolagen, Collagena juga diperkaya dengan kalsium tinggi dan vitamin A, yang dirancang untuk menjaga kesehatan kulit, sendi dan tulang secara holistik.

Ilustrasi Minuman untuk Wajah Glowing

6 Minuman Penghancur Lemak Sebelum Tidur, Dijamin Tubuh Tetap Ideal

Saat ini banyak orang bermimpi memiliki tubuh ideal tanpa harus menghabiskan waktu untuk berolahraga. Ada salah satu rahasia jika Anda ingin tetap ideal tanpa olahraga.

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025