Tips dari IDI Bandung Barat untuk Atasi Mastitis dengan Cepat dan Aman

Ilustrasi kanker payudara.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

Bandung, VIVA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandung Barat menyampaikan, mastitis merupakan penyakit yang umum diderita wanita.

Mengenal Derma Roller dan Pentingnya Memilih Dokter Kecantikan yang Kompeten

IDI Bandung menyampaikan, penyakit tersebut dapat diderita oleh wanita menyusui maupun wanita yang tidak menyusui. Penyebabnya dapat berupa bakteri yang masuk ke payudara atau saluran susu yang terhalang.

Lantas, apa saja penyebab terjadinya penyakit mastitis?

Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

Dilansir dari laman idibandungbarat.org, Selasa, 17 Desember 2024, mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang dapat menyerang wanita dan pria.

Berikut adalah penyebab utama terjadinya mastitis meliputi:

Cara Memilih Bra Sesuai Bentuk Payudara: 7 Tips yang Perlu Anda Tahu

1. Infeksi bakteri

Infeksi ini sering terjadi ketika bakteri masuk ke dalam jaringan payudara melalui luka pada puting susu atau area sekitar payudara. Bakteri ini dapat berasal dari mulut bayi atau permukaan kulit.

2. Gangguan saluran ASI

Penumpukan ASI di kelenjar payudara akibat sumbatan saluran ASI dapat menyebabkan peradangan dan infeksi. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang tidak tepat, bayi tidak cukup menyusu, atau pengosongan payudara yang tidak optimal.

Ilustrasi payudara

Photo :
  • Pixabay/ Foundry

3. Luka pada puting susu

Luka atau lecet pada puting susu dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, meningkatkan risiko infeksi.

4. Penggunaan bra yang ketat

Penggunaan bra yang terlalu ketat, misalnya, dapat meningkatkan tekanan pada payudara dan mengganggu aliran ASI, meningkatkan risiko mastitis.

5. Adanya penyakit eksim 

Faktor terakhir yang dapat menyebabkan mastitis adalah penyakit kulit seperti eksim atau dermatitis di sekitar puting, yang dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit mastitis?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandung Barat telah merangkum obat yang direkomendasikan untuk mengobati mastitis umumnya meliputi analgesik untuk meredakan nyeri dan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Berikut adalah rincian obat yang sering digunakan meliputi:

1. Obat Paracetamol

Paracetamol adalah obat pertama yang dapat mengurangi rasa sakit akibat mastitis, dengan dosis 500 hingga 1000 mg yang dapat diberikan setiap enam jam, dengan dosis maksimal 4 gram per hari. Paracetamol juga membantu meredakan nyeri akibat demam.

Ilustrasi obat

Photo :
  • Freepik/freepik

2. Obat Dikloksasilin

Baik orang dewasa maupun anak-anak harus minum kapsul dicloxacillin setiap enam jam sesuai resep dokter untuk mengobati infeksi bakteri Staphylococcus tertentu, seperti mastitis.

3. Terapi Perawatan 

Untuk meredakan nyeri dan meningkatkan aliran ASI, kompres area yang sakit dengan air hangat dapat membantu selain mengonsumsi obat. Selain itu, istirahat yang cukup juga penting untuk mendukung proses penyembuhan.

Pengobatan mastitis harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, terutama jika gejala tidak membaik dalam waktu 12-24 jam setelah pengobatan atau jika gejala semakin parah. Jika mengalami gejala mastitis, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ilustrasi pusing galbay pinjol.

IDI Praya Ungkap 4 Penyebab Utama Epilepsi dan Obat untuk Mencegahnya

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan, salah satu penyakit yang dianggap cukup berbahaya bagi kesehatan adalah epilepsi. Berikut ini gejalanya dan obat mencegahnya.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024