Ratusan Orang di Kongo Sakit Misterius, Bakal Jadi Pandemi Baru di 2025?

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • Pixabay/geralt

Jakarta, VIVA – Dunia kembali dibuat was-was setelah adanya temuan 400 lebih kasus penyakit yang tidak teridentifikasi di Republik Demokratik Kongo tepatnya di Kongo Barat Daya. Penyakit yang dijuluki Penyakit X ini memiliki sejumlah gejala mulai dari demam, sakit kepala, batuk, pilek dan nyeri badan, demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penyakit X Gejalanya Mirip Flu Mewabah Lagi, Sudah Tewaskan 79 Orang di Kongo

Dikutip dari News.az, lebih dari separuh kasus ini melibatkan anak-anak di bawah 5 tahun. Sementara itu seorang pria berusia 50 tahun yang dirawat di rumah sakit di Lucca, Italia diduga telah pulih dari penyakit tersebut setelah melakukan perjalanan bisnis ke Kongo beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, berdasarkan laporan WHO akhir pekan kemarin ada 30 kematian yang dicatat atau turun dari 79 yang dilaporkan minggu lalu. Sumber penyakit X ini disebut-sebut berpusat di daerah pedesaan terpencil di provinsi Kwango. 

Lindungi Warga di Wilayah Konflik, TNI AD Rotasi Prajurit yang Bertugas di Kongo dan Afrika Tengah

Setidaknya dibutuhkan waktu hampir 48 jam untuk mencapai desa tersebut dari Kinhasa, tantangan ini yang membuat upaya kematian yang terkait dengan penyakit tersebut. Semua kasus yang parah melibatkan individu yang menderita kekurangan gizi parah, menambah kompleksitas untuk mengidentifikasi sumber infeksi.

Kejati Jatim Bongkar Dugaan Korupsi Proyek di Kongo, Ini Respons PT INKA

"Tantangan-tantangan ini, ditambah dengan keterbatasan diagnostik di wilayah tersebut, telah menunda identifikasi penyebab yang mendasarinya. Tim mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium, memberikan karakterisasi klinis yang lebih rinci dari kasus-kasus yang terdeteksi, menyelidiki dinamika penularan, dan secara aktif mencari kasus-kasus tambahan, baik di dalam fasilitas kesehatan maupun di tingkat masyarakat," kata WHO.

Setidaknya 10 kasus dugaan baru dan satu kematian tambahan dilaporkan pada 6 Desember, sehingga jumlah total individu yang terdampak di Panzi menjadi 416, menurut Radio Okapi. Namun, jumlah kematian sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, karena banyak pasien diyakini telah meninggal di luar fasilitas kesehatan, kata laporan itu.

Pneumonia akut, influenza, Covid-19, campak, dan malaria dianggap sebagai faktor penyebab potensial berdasarkan tanda dan gejala dari mereka yang menderita, kata WHO. WHO juga mengungkap bahwa tim tanggap membantu merawat pasien dan meningkatkan kesadaran akan wabah tersebut di dalam masyarakat yang terdampak.

Malaria umum terjadi di daerah tersebut, dan mungkin menyebabkan atau berkontribusi terhadap kasus-kasus tersebut, kata badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

"Uji laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pastinya. Pada tahap ini, ada kemungkinan lebih dari satu penyakit berkontribusi terhadap kasus dan kematian tersebut," kata WHO.

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.

Terpopuler: 2 Jenis Olahraga Ampuh Turunkan Berat Badan, Ratusan Orang di Kongo Sakit Misterius

Pemberitaan mengenai olahraga berhasil menjadi pemberitaan yang paling banyak menyita perhatian pembaca sepanjang Selasa 10 Desember 2024. Ada artikel apalagi?

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024