Lakukan Pola Hidup Sehat Ini untuk Mencegah Stroke di Usia Muda

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Stroke, penyakit yang sering dikaitkan dengan usia lanjut, ternyata juga bisa menyerang orang muda. Namun, jangan khawatir! Dengan menerapkan pola hidup sehat, risiko stroke bisa dikurangi secara signifikan.

Mengapa Stroke Bisa Terjadi di Usia Muda?

Dikutip dari beragam sumber, salah satunya pafikabflorestimur.org, beberapa faktor risiko yang bisa memicu stroke pada usia muda antara lain:

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama stroke. Kondisi ini menyebabkan jantung memompa darah dengan kekuatan yang lebih besar dari biasanya, sehingga dinding pembuluh darah mengalami tekanan yang berlebihan.

Lama kelamaan, tekanan yang terus-menerus ini dapat merusak dinding pembuluh darah, menyebabkannya melemah dan lebih mudah pecah. Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding pembuluh darah, yang dapat menghalangi aliran darah ke otak.

2. Kolesterol tinggi

Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Plak ini terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat-zat lain yang menempel pada dinding pembuluh darah.

Seiring waktu, plak dapat menebal dan menyempitkan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otak terhambat. Jika plak pecah, dapat terbentuk gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke.

3. Diabetest

Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah, baik pembuluh darah besar maupun kecil.

Kerusakan pembuluh darah ini dapat meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis (penumpukan plak pada dinding pembuluh darah) dan pembentukan gumpalan darah, yang keduanya merupakan faktor risiko stroke. Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan kolesterol tinggi, yang semakin meningkatkan risiko stroke.

4. Merokok

Rokok mengandung ribuan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak pembuluh darah. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah. 
Selain itu, karbon monoksida dalam rokok dapat mengurangi jumlah oksigen yang dibawa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kerusakan pada pembuluh darah akibat merokok dapat meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah dan aterosklerosis, yang keduanya merupakan faktor risiko stroke.

5. Obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan kondisi di mana seseorang memiliki timbunan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Kondisi-kondisi ini merupakan faktor risiko utama stroke. 
Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.

Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Stroke

Untuk mencegah stroke di usia muda, berikut beberapa kebiasaan sehat yang bisa kamu lakukan:

1. Rutin berolahraga

Olahraga secara teratur merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah stroke. Aktivitas fisik membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), dan menjaga berat badan ideal.

Jenis olahraga yang baik untuk kesehatan jantung, seperti aerobik, jogging, berenang, atau bersepeda, sebaiknya dilakukan setidaknya 150 menit dalam seminggu. Selain itu, latihan kekuatan juga penting untuk menjaga kesehatan otot dan tulang.

2. Konsumsi makanan sehat

Pola makan yang seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Makanan ini kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah.

Batasi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, gula, dan garam. Makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis sebaiknya dihindari.

3. Jaga berat badan ideal

Obesitas merupakan faktor risiko utama stroke. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah. Untuk mencapai berat badan ideal, kombinasikan antara olahraga teratur dan pola makan sehat.

4. Berhenti merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko stroke yang paling signifikan. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, karbon monoksida dalam rokok dapat mengurangi jumlah oksigen yang dibawa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Berhenti merokok adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan jantung dan otak.

5. Kelola stres

Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu produksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Carilah cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan.

6. Cukup tidur

Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Usahakan untuk tidur 7-9 jam setiap malam.

7. Kontrol tekanan darah dan gula darah

Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes, penting untuk mengontrol kondisi ini dengan teratur. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan ikuti anjuran dokter.

8. Konsumsi alkohol secukupnya

Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu irama jantung. Jika kamu memutuskan untuk minum alkohol, lakukanlah dengan moderasi.

Mengenal Kelainan pada Otak, Ternyata Stroke Termasuk! Ini Gejala dan Cara Deteksinya
Ilustrasi serangan jantung

STEMI Masuk Kategori Serangan Jantung Akut, Harus Cepat Ditangai dengan Cara Ini

Salah satu jenis penyakit jantung yang perlu diwaspadai adalah serangan jantung akut, khususnya STEMI (I (ST-Elevation Myocardial Infarction). 

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024