Dialami Jessica Iskandar! Komplikasi Perlengketan Plasenta Bisa Ancam Nyawa, Kenali 5 Penyebabnya

Ilustrasi hamil/ibu hamil/USG.
Sumber :
  • Freepik/tirachardz

Jakarta, VIVA – Melahirkan adalah sebuah perjuangan yang dilakukan seorang wanita karena bertaruh nyawa untuk menghadirkan nyawa yang baru. Tak jarang masalah-masalah terjadi dalam proses persalinan, seperti yang dirasakan oleh artis Jessica Iskandar yakni retensio plasenta atau perlengketan plasenta hingga perdarahan.

Jadi Anak Bontot Perempuan, Jessica Iskandar Bakal Lakuin Ini ke Putrinya

Menurut American Pregnancy Association, retensio plasenta terjadi jika plasenta tidak keluar dengan sendirinya dalam waktu 15 sampai 30 menit setelah janin. Komplikasi retensio plasenta salah satunya adalah perdarahan pascamelahirkan yang dapat menyebabkan kematian ibu jika tidak segera ditangani. Misalnya saja, Jessica Iskandar kehilangan darah sampai 800 cc akibat kondisi retensio plasenta yang dialaminya. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Ada beberapa penyebab terjadinya perlengketan plasenta, berikut 5 hal utamanya seperti dilansir dari American Pregnancy Association.

Alami Perdarahan Pascamelahirkan, Jessica Iskandar trauma Punya Anak Lagi?

Placenta percreta

Kondisi ini adalah bentuk paling parah, di mana plasenta tidak hanya menempel pada dinding rahim tetapi menembusnya bahkan dapat mencapai organ-organ lain seperti kandung kemih atau usus. Ini adalah komplikasi serius yang sering kali memerlukan persalinan operasi caesar hingga pengangkatan rahim.

Hamil dan Persalinan Lancar, Kenapa Jessica Iskandar Bisa Pendarahan?

Ilustrasi melahirkan bayi.

Photo :
  • Pixabay.com/cynthia_groth

Uterine atony

Kondisi ini terjadi ketika otot-otot rahim gagal berkontraksi setelah persalinan. Kontraksi rahim sangat penting untuk menutup pembuluh darah di lokasi tempat plasenta menempel, sehingga mencegah pendarahan. Ini adalah salah satu kondisi yang menyebabkan perdarahan postpartum (PPH).

Adherent placenta

Kondisi ini terjadi ketika seluruh atau sebagian plasenta menempel pada dinding rahim wanita. Dalam situasi yang jarang terjadi, hal ini terjadi karena plasenta telah tertanam jauh di dalam rahim. Pada sebagian kasus masih memungkinkan pelepasan plasenta secara manual tetapi ada juga yang berisiko perdarahan.

Placenta accreta

Kondisi ini terjadi ketika plasenta sudah tertanam dalam di dalam rahim tanpa menembus dinding rahim. Ini sering terjadi pada wanita dengan riwayat bedah rahim seperti operasi caesar atau miomektomi.

Trapped placenta

Ini terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim tetapi tidak dapat dikeluarkan dari tubuh sang ibu. Penyebabnya, termasuk leher rahim yang tertutup sebagian atau plasenta yang terlalu besar untuk melewati jalan lahir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya