Hamil dan Persalinan Lancar, Kenapa Jessica Iskandar Bisa Pendarahan?
- IG @inijedar
Jakarta, VIVA – Jessica Iskandar baru saja dikaruniai putri pertama sekaligus anak ketiganya yang nama dan wajahnya masih dirahasiakan. Ia melahirkan buah hatinya itu pada 2 Desember 2024 di Jakarta.
Jessica Iskandar diketahui mendapatkan putri pertamanya ini dari hasil bayi tabung. Selama kehamilan, segala sesuatunya berjalan dengan lancar bahkan sampai hari persalinan tiba. Namun kendala ditemukan pascapersalinan di mana Jessica Iskandar mengalami pendarahan hebat yang membuat kehabisan darah hampir satu liter. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
"Selama kontrol oke, tidak ada masalah berarti dan memang tanda persalinan itu muncul di 28 minggu. Kalau kita lihat perjalanan persalinan lancar, pembukaan lancar, dan dari pembukaan lengkap sampai lahir mungkin Jessica hanya ngeden satu kali, hebat sekali. Cuma memang setelah melahirkan ada fase kritis," jelas Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Ruswantriani, Sp.OG, dalam konferensi pers di RSU Bunda, Jakarta, Minggu 8 Desember 2024.
Umumnya ketika bayi lahir akan diikuti dengan plasenta yang dapat keluar secara alami. Namun dalam kasus Jessica Iskandar ini, ia mengalami perlengketan plasenta atau yang disebut retensio plasenta. Sekitar 15 menit lamanya tim dokter menunggu plasenta Jessica Iskandar keluar, namun tidak membuahkan hasil.
Sedangkan, ia mulai mengalami perdarahan yang jika tidak segera ditangani justru akan membahayakan nyawanya.
"Retensio plasenta kelanjutannya adalah perdarahan, tapi itu hal yang sudah bisa antisipasi karena memang kita tahu pada persalinan, kejadian perdarahan pascapersalinan itu terjadi 1-5 di antara 100 persalinan. Artinya cukup sering," kata dr. Tria.
"Memang setelah akhirnya plasenta lahir, perdarahan cukup banyak mungkin hampir sekitar 800 cc," sambungnya.
Tim dokter yang bertugas dengan sigap menangani masalah tersebut supaya Jessica Iskandar bisa kembali dalam kondisi yang stabil. Kemudian setelah perdarahan mulai berhenti, Jessica Iskandar dikuret untuk mengambil sisa plasenta di dalam rahimnya.
Jika kuret tidak dilakukan, dr. Tria mengatakan, perdarahan bisa jadi akan lebih parah. Sembari itu, Jessica Iskandar juga ditransfusi karena sudah kehilangan banyak darah.
"Jadi, total Jessica ditransfusi sekitar 1000 cc ya. Dan setelah keadaan stabil dan kita evaluasi emang ada sisa-sisa dari plasentanya. Akhirnya, kita putuskan untuk lakukan seperti mengambil plasenta untuk membersihkannya," kata dr. Tria.
Kemudian dalam proses transfusi itu, Jessica Iskandar juga mengalami reaksi transfusi ringan yang ditandai dengan demam dan tubuh menggigil. Beruntung, istri Vincent Verhaag itu bisa bertahan dengan baik dan melalui masa kritisnya.