Heboh Penis Pria 38 Tahun Ini Alami Kemerahan dan Bengkak Usai Bercinta, Ternyata....
- Pixabay
Beirut, VIVA – Nasib naas menimpa seorang pria berusia 38 tahun asal Lebanon usai penisnya mengalami kemerahan dan pembengkakan selama sekitar seminggu. Saat menjalani pemeriksaan ke dokter urologi, pria tersebut menyebut gejala kemerahan dan pembengkakan penisnya terjadi usai dia melakukan 'hubungan seks yang kuat' dengan sang istri.
Pria tersebut menjelaskan bahwa setelah berhubungan seks dia mengalami muntah-muntah dan diare parah.
Setelah itu pihak dokter di Pusat Medis di American University di Beirut, Lebanon kemudian mengambil sampel penis pria itu untuk melakukan pemeriksaan terkait adanya infeksi.
Mengejutkannya berdasarkan hasil pemeriksaan uji sample tersebut, ditemukan adanya organisme tidak biasa pada penis pria tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Melansir laman The Sun, organisme tak biasa hingga membuat penisnya kemerahanan dan bengkak itu biasanya disebabkan oleh keracunan makanan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan organsime tak biasa yang ditemukan di penis pria 38 tahun itu adalah bacillus cereus, bakteri yang ditemukan dalam makanan seperti nasi, daging sapi dan sayuran yang terkontaminasi.
Bacillus cerus nantinya akan melepaskan racun berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan, menyebabkan gejala gastrointestinal termasuk diare, mual dan muntah pada korban.
Bacillus cereus ditemukan menyebabkan infeksi di luar saluran pencernaan tetapi belum pernah pada alat kelamin.
"Ini adalah kasus pertama dalam literatur yang menggambarkan entitas seperti itu," tulis penulis dalam laporan jurnal Annals of Medicine and Surgery.
Mereka menjelaskan bahwa infeksi kulit penis umumnya disebabkan oleh cedera dan patogen atau bakteri yang ditularkan secara seksual seperti streptokokus grup A dan Staphylococcus aureus.
"Pemulihan B. cereus dari infeksi penis pada pasien kami mengungkap kasus pertama infeksi yang tidak biasa tersebut," penulis menambahkan.
Saat dokter mengungkap misteri infeksi aneh yang dialami pria itu, terungkap bahwa ia telah makan makanan berisi nasi bersama keluarganya sehari sebelum ia terserang diare dan muntah-muntah.
Pria berusia 38 tahun itu berhubungan intim dengan istrinya keesokan harinya dan mengalami gejala tidak menyenangkan ini hanya beberapa jam kemudian.
Selama mengalami diare dan muntah-muntah yang dialaminya, pasien mengatakan bahwa diare dan muntahannya itu mengenai daerah genitalnya, yang menjelaskan bagaimana bakteri tersebut berakhir di penisnya.
"Ada kemungkinan diare dan muntahan yang mengontaminasi penis setelah berhubungan seksual merupakan sumber infeksi kulit," kata dokter yang mengawasi perawatannya.
Pria itu kemudian dirawat menggunakan antibiotik topikal yang disebut asam fusidat, yang digunakan untuk infeksi mata dan kulit.
Ia juga disarankan untuk tidak melakukan hubungan seks dan masturbasi sampai ia sembuh sepenuhnya.
Sebulan setelah mengunjungi klinik karena infeksinya, pria itu mengatakan dia tidak merasakan nyeri, rasa terbakar, atau rasa tidak nyaman di area genital dan infeksinya tidak kambuh.