Tandanya Mirip, Ini yang Membedakan Batuk TBC dan Pneumonia

Ilustrasi Batuk
Sumber :
  • freepik.com/jcomp

Jakarta, VIVA – Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi yang terjadi pada jaringan paru- paru. Gejalanya yang khas seperti batuk dan demam sering kali disalahartikan sebagai tanda Tuberkulosis (TBC) hingga membuat orang salah kaprah. Meskipun pneumonia dan TBC sama-sama merupakan penyakit yang menyerang paru-paru, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal penyebab, gejala, penularan, diagnosis, dan pengobatan.

Pneumonia disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme termasuk bakteri (Streptococcus pneumoniae), virus, atau jamur. Infeksinya cenderung akut dan berkembang cepat. Sedangkan, TBC disebabkan oleh bakteri spesifik Mycobacterium tuberculosis, yang tumbuh lebih lambat dan menghasilkan infeksi kronis.

"Sebetulnya apapun itu, penyakit pneumonia atau pernapasan lainnya pasti ada kemiripan. Seperti batuk berdahak atau kering, bisa sesak juga. Tapi memang kalau pneumonia biasanya gejalanya cepat membuat pasien butuh ke dokter. Batuk, demam tinggi, menggigil, sesak, nyeri dada, bikin pasien nggak nyaman dan segera ke dokter," jelas Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah - Puri Indah, Dr. Desilia Atikawati, Sp. P.K.R., FAPSR, dalam eksklusif media interview secara daring, Senin 25 November 2024.

Sementara pneumonia menunjukkan reaksi penyebaran yang cepat, TBC cenderung lebih lamban hingga jarang disadari oleh penderitanya. Biasanya, pasien TBC mengalami batuk kecil terlebih dahulu sebelum nantinya menjadi semakin parah.

Tetapi, batuk yang tidak sembuh dalam jangka waktu 2 minggu patut dicurigai sebagai tanda penyakit TBC. "Mungkin hanya batuk pilek ringan biasa saja, tapi kalau batuknya lebih dari 2 minggu, kita yang tinggal di Indonesia ini harus memeriksakan kemungkinan TBC," katanya.

Batuk pada orang yang menderita pneumonia juga berbeda dengan tanda penyakit TBC. Biasanya, batuk karena penyakit pneumonia lebih berat hingga berdahak bahkan berdarah. Demam juga sering kali terjadi di malam hari hingga membuat penderitanya hilang nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan.

Sedangkan, batuk karena TBC cenderung lebih ringan namun terjadi dalam jangka waktu yang lama dibandingkan pneumonia.

Eliminasi TBC 2030: Upaya Baru untuk Mengatasi Masalah Tuberkulosis di Indonesia

"Khasnya (pneumonia) batuk berdahak, kadang dengan darah. Biasanya kalau demam di malam hari, penurunan berat badan dan nafsu makan.

"Kalau pasien ada gambaran penyakit tersebut (TBC) tapi nggak sembuh-sembuh dan penyembuhannya lama, pikirkan kemungkinan TBC," sambungnya.

Angka Kasusnya Masih Tinggi, Waspada Penularan TBC di Tempat Kerja
Ilustrasi tuberkulosis.

WHO Tetapkan TBC Penyakit Menular Paling Mematikan

Dalam laporan WHO baru-baru ini diketahui sebanyak 10,8 juta orang terjangkit TBC tahun lalu dan baru 8,2 juta yang terdiagnosis.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024