Studi: Bukan Pagi, Ternyata Lari Sore Paling Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Lari belakangan ini menjadi salah satu olahraga yang digemari banyak masyarakat di tanah air. Tak mengherankan belakangan juga banyak muncul komunitas lari di berbagai daerah.Â
Tak hanya dapat membantu mereka yang ingin menurunkan berat badan saja. Lari ternyata juga disebut dapat membantu mengontrol kadar gula darah bagi pasien diabetes 2.
Namun untuk mendapatkan manfaat ini, ada jam tertentunya loh! Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Melansir laman Everyday Health, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Granda terhadap 186 orang dewasa selama 14 hari menemukan mereka yang melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat (jalan cepat, joging, berlari, bersepeda cepat, berenang cepat dan hiking) pada sore hari dikaitkan dengan penurunan kadar glukosa darah dibandingkan dengan tidak aktif, dan hubungan tersebut lebih kuat pada orang dengan gangguan regulasi glukosa.
Hasilnya menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang sedikit lebih besar jika olahraga dilakukan pada sore atau malam hari.
Berkaitan lari, dr. Lira Chita Devlina dari Ultimacare Wellness Clinic juga mengungkap bahwa aktivitas fisik seperti lari wajib dilakukan pasien diabetes karena dapat dapat mendorong sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin sehingga sel mengangkut glukosa sebagai sumber energi yang membantu mengontrol dan menurunkan gula darah.Â
"Lari membantu pengidap diabetes dalam menurunkan gula darah, mengontrol berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, menjaga tekanan darah, meningkatkan energi dan kualitas tidur, hingga memperbaiki suasana hati," kata dia dalam keterangannya.
Berbicara mengenai diabetes, selain berolahraga, Lira juga mengungkap pasien diabetes untuk menjaga pola hidup sehat salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Mengingat Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dengan kasus diabetes terbanyak di dunia.
Pola hidup sehat yang bisa dilakukan pasien diabetes sendiri adalah dengan mengonsumsi pemanis alami dari daun Stevia sebagai pengganti gula sehingga dapat mengontrol asupan gula darah tubuh.
Selain sebagai pengganti gula, Stevia tidak mengandung karbohidrat dan bahan kimia buatan lainnya sehingga terhitung nol kalori.
Stevia ini berasal dari tanaman stevia rebaudiana yang tumbuh di Indonesia yang di ekstrak dan dijadikan pemanis alami.
Salah satu produk yang bersumber manis dari ekstraksi daun stevia adalah brand Organa. Bisa dijadikan pilihan pemanis yang lebih sehat karena nol kalori dan memiliki tingkat kemanisan setara dengan gula di rumah.
"Tak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang memiliki rasa craving untuk konsumsi makanan atau minuman manis sangat tinggi, yang mana itu sebenarnya normal. Namun untuk mengontrol asupan gula dalam tubuh pemanis alami seperti daun Stevia bisa menjadi pilihan bagi penyuka makanan/minuman manis," kata dia lebih lanjut.
Bertepatan dengan World Diabetes Day yang jatuh pad tanggal 14 November, Organa berkolaborasi dengan Yumaju Cofeee menyelenggarakan 'Road to YoRun 2024', berlari keliling Bandung bersama komunitas lari Kecerun - RIOT - Teman Sporty – UBR - Fake runner - Freerunner - Pelari Retjeh – Pepes Runner – Masjid Runner – Snail Runner – Asia Runner – Top Runner – LingkaRUN - ROOLICS. Rute lari kali ini start di Yumaju Coffee, Jalan Maulana Yusuf ke Ultimacare Wellness Clinic (Jl. Kasim No. 5 Asia Afrika) dan kembali ke Yumaju Maulana Yusuf dengan jarak 10 kilometer.
Setelah berlari, para runners mendapatkan free test gula darah dan doorprize menarik dari Organa dan Ultimacare Wellness Clinic, selain itu para pelari dapat menikmati refreshment produk instant mix Organa dengan berbagai macam rasa: Coco Matcha, Coco Choco, Coco Milk Tea, Sweet Jasmine Tea, dan Sweet Lychee Tea yang semuanya tanpa tambahan gula 100%, rendah kalori dan rasa manis yang bersumber dari ekstrak daun Stevia.