Gondongan Meningkat di Indonesia, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya dengan Tepat
- Freepik/freepik
VIVA – Penyakit mumps, atau yang dikenal dengan gondongan dalam bahasa Indonesia, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar air liur yang terletak di dekat telinga. Penyakit ini disebabkan oleh virus mumps, bagian dari keluarga paramyxovirus, dan belakangan ini menjadi perhatian publik karena peningkatan kasus yang cukup signifikan di Indonesia.
Salah satu ciri khas gondongan adalah pembengkakan kelenjar parotis, yang membuat wajah terlihat bengkak di sekitar rahang. Meski sering dianggap penyakit ringan, mumps bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Gejala Gondongan yang Perlu Anda Kenali
Gejala gondongan biasanya muncul 16–18 hari setelah seseorang terpapar virus. Berikut adalah tanda-tandanya:
- Pembengkakan kelenjar air liur: Kelenjar air liur, khususnya kelenjar parotis, menjadi meradang sehingga menyebabkan pembengkakan pada wajah di dekat rahang. Pembengkakan ini sering kali disertai rasa nyeri saat disentuh atau ketika berbicara.
- Demam: Peningkatan suhu tubuh adalah respons alami sistem imun dalam melawan virus. Pada gondongan, demam sering menjadi gejala awal sebelum pembengkakan muncul.
- Sakit kepala: Rasa nyeri pada kepala terjadi akibat peradangan sistemik yang disebabkan oleh infeksi virus. Hal ini dapat berlangsung sepanjang infeksi aktif.
- Nyeri otot: Penderita sering merasa pegal di seluruh tubuh karena tubuh sedang bekerja keras melawan infeksi virus. Kondisi ini mirip dengan gejala flu.
- Nyeri saat mengunyah atau menelan: Peradangan kelenjar air liur membuat proses makan dan menelan terasa sakit, terutama saat menekan area yang bengkak atau mengunyah makanan keras.
- Mudah Lelah: Infeksi virus dapat menguras energi tubuh, menyebabkan penderita merasa lemah, kurang bertenaga, dan mudah lelah meski tidak melakukan aktivitas berat.
Namun, tidak semua penderita menunjukkan gejala yang jelas. Sebagian bisa saja asimtomatik, sehingga menyulitkan upaya pencegahan penyebaran.
Bagaimana Virus Mumps Menyebar?
Virus mumps sangat mudah menular, terutama di tempat-tempat dengan kontak erat, seperti sekolah atau rumah. Cara penyebarannya meliputi:
Â
- Percikan droplet: Virus mumps menyebar melalui droplet kecil yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Droplet ini bisa masuk ke tubuh orang lain melalui hidung, mulut, atau mata. Inilah mengapa menjaga jarak dan menutup mulut saat bersin sangat penting.
- Kontak dengan benda terkontaminasi: Benda yang terkena cairan tubuh penderita, seperti alat makan, gagang pintu, atau mainan, dapat menjadi media penyebaran virus. Ketika seseorang menyentuh benda tersebut dan kemudian menyentuh wajah tanpa mencuci tangan, risiko infeksi meningkat.
- Berbagi alat makan: Menggunakan piring, sendok, atau gelas yang sama dengan penderita dapat memindahkan virus ke orang lain. Kebiasaan ini memperbesar risiko penularan, terutama di lingkungan keluarga atau sekolah.
Yang membuat virus ini sulit dikendalikan adalah penularannya yang sudah terjadi sebelum gejala terlihat.
Mengapa Kasus Gondongan Meningkat di Indonesia?
Peningkatan kasus gondongan di Indonesia sebagian besar dipicu oleh rendahnya cakupan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Program imunisasi yang terganggu selama pandemi COVID-19 menciptakan kesenjangan imunitas, sehingga virus lebih mudah menyebar.
Hal ini menjadi tantangan besar, terutama bagi orang tua yang memiliki anak kecil. Meski gondongan sering dianggap sepele, komplikasinya bisa berbahaya.
Cara Efektif Mencegah Gondongan
Pencegahan terbaik untuk gondongan adalah melalui vaksinasi MMR, yang diberikan dalam dua dosis:
- Dosis pertama: Usia 12–15 bulan.
- Dosis kedua: Usia 4–6 tahun.
Selain vaksinasi, berikut langkah sederhana yang dapat mencegah penularan:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun.
- Hindari berbagi alat makan atau minum dengan orang lain.
- Bersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti meja dan gagang pintu.
- Isolasi penderita untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Bagaimana Menangani Gondongan?
Sayangnya, belum ada obat khusus untuk membunuh virus mumps. Penanganan lebih difokuskan pada perawatan untuk meredakan gejala. Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut:
- Istirahat yang cukup: Tubuh membutuhkan waktu untuk melawan infeksi virus mumps. Dengan beristirahat yang cukup, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih efektif dalam mempercepat pemulihan. Hindari aktivitas berat yang dapat membuat tubuh semakin lelah dan memperpanjang waktu pemulihan.
- Kompres dingin: Menggunakan kompres dingin pada area kelenjar yang bengkak dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri. Lakukan ini selama 15-20 menit beberapa kali sehari untuk memberikan rasa nyaman dan mengurangi pembengkakan.
- Minum banyak cairan: Demam yang sering menyertai gondongan dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Memastikan asupan cairan yang cukup, seperti air putih, jus tanpa gula, atau sup hangat, membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mempercepat proses pemulihan.
- Hindari makanan asam: Makanan yang bersifat asam, seperti jeruk, lemon, atau makanan pedas, dapat merangsang produksi air liur yang berlebihan. Hal ini dapat memperburuk rasa nyeri pada kelenjar air liur yang meradang. Pilihlah makanan yang lembut, netral, dan mudah ditelan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
- Minum obat pereda nyeri: Parasetamol dan ibuprofen meredakan demam, nyeri, serta pembengkakan gondongan. Gunakan sesuai dosis, konsultasikan dengan dokter jika diperlukan.
Jika gejala semakin parah atau terjadi komplikasi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Gondongan memang sering dianggap penyakit ringan, tetapi lonjakan kasus baru-baru ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh meremehkannya. Selain bisa menyerang siapa saja, komplikasi yang ditimbulkannya juga dapat memengaruhi kualitas hidup, terutama jika menyerang organ vital.
Vaksinasi dan kebiasaan hidup bersih adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga dari virus ini. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang mengarah ke gondongan. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa mengendalikan penyebaran gondongan dan mencegah lonjakan kasus lebih lanjut.