Nyeri Haid Tak Tertahankan? Waspada Endometriosis! Kenali Gejalanya Sekarang
- istockphoto.com
VIVA – Nyeri haid yang tak tertahankan sering dianggap wajar oleh banyak wanita. Namun, jika rasa sakit itu begitu parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan anggap sepele. Salah satu penyebab nyeri haid yang berlebihan adalah endometriosis, kondisi kesehatan yang sering kali kurang disadari.
Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium, yang seharusnya melapisi dinding rahim dan luruh saat menstruasi, tumbuh di luar rahim. Jaringan ini tetap menebal seperti saat di rahim, tetapi tidak dapat luruh, menyebabkan iritasi dan peradangan pada jaringan di sekitarnya. Kondisi ini sering kali menjadi penyebab utama nyeri panggul kronis pada wanita usia subur.
Gejala dan Dampak Buruk yang Bisa Dialami
Gejala utama endometriosis adalah nyeri di sekitar pinggul dan perut bagian bawah yang terasa sangat parah, terutama selama menstruasi. Namun, gejalanya tidak hanya berhenti di situ. Beberapa tanda lainnya meliputi:
-
Nyeri saat buang air kecil atau besar.
-
Rasa sakit saat berhubungan seksual.
-
Menstruasi dengan volume darah yang sangat banyak.
-
Gangguan pencernaan seperti konstipasi, diare, perut kembung, atau begah.
-
BAB berdarah.
Jika tidak segera ditangani, endometriosis bisa memengaruhi kesuburan wanita dan bahkan menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya.
Bagaimana Cara Mengatasi dan Mencegah Endometriosis?
Menghadapi gejala endometriosis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan (obgyn). Diagnosis yang tepat dapat dilakukan melalui pemeriksaan seperti ultrasonografi (USG) atau laparoskopi. Berikut beberapa opsi penanganannya:
-
Pengobatan Nyeri
Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri seperti NSAID (Non-SteroidalInflammatory Drugs) Anti- untuk membantu mengurangi rasa sakit. -
Terapi Hormon
Terapi ini bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium yang abnormal dan mencegah munculnya jaringan baru. -
Operasi
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin merekomendasikan prosedur pembedahan untuk mengangkat jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim.
Selain itu, pencegahan adalah kunci utama untuk meminimalkan risiko endometriosis. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
-
Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan organ reproduksi seperti pap smear secara berkala.
-
Pola Hidup Sehat: Konsumsi makanan bergizi, hindari alkohol dan kafein, serta rutin berolahraga.
-
Kontrol Berat Badan: Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko endometriosis.
Nyeri haid tak tertahankan bukanlah hal yang normal dan perlu mendapat perhatian serius. Dengan mengenali gejala endometriosis sejak dini, Anda dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan reproduksi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan. Kesehatan Anda adalah investasi terbaik!